Kampanye Golkar, Camat Ini Diusulkan Kena Sanksi  

Reporter

Selasa, 1 April 2014 18:03 WIB

Sejumlah anak asik berjoget saat berlangsung kampanye Partai Golkar di Lapangan Kedungkandang, Kabupaten Malang, Jawa Timur (18/3). Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui peraturan Nomor 15 tahun 2013 telah melarang partai politik peserta pemilu menyertakan anak di bawah usia 17 tahun saat kampanye .TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jombang - Camat Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Bashori Kholiq, dan sekretarisnya, Mustaghfirin, lolos dari sanksi pidana Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat. Bashori dan Mustaghfirin hanya diusulkan agar dikenai sanksi disiplin atas tindakan mereka mempengaruhi warga agar mencoblos Partai Golkar dalam pemilu mendatang.

Panwaslu Jombang pun telah merekomendasikan ke bupati supaya dua pegawai negeri sipil itu dikenai sanksi disiplin sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. "Dari hasil pleno, Panwaslu merekomendasikan agar terlapor I dan terlapor II dikenai sanksi disiplin," ujar Ketua Panwaslu Jombang, Makhrus, Selasa, 1 April 2014.

Dasar pemberian sanksi itu, kata Makhrus, ialah kajian hukum internal Panwaslu bersama kepolisian dan kejaksaan yang tergabung dalam sentra penegakan hukum terpadu (gakumdu). Menurut dia, Panwaslu tidak bisa menjerat keduanya dengan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu DPR, DPD, dan DPRD. Alasannya, dua pejabat itu bukan peserta, pelaksana, dan petugas kampanye. "Keduanya berbicara pada acara yang bukan kampanye," kata Makhrus.

Sebelumnya Bashori dan Mustaghfirin hadir dalam acara sosialisasi Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Genengan Jasem, Kecamatan Kabuh, Jombang, 18 Maret 2014. Dalam sambutannya, mereka berusaha mempengaruhi warga peserta sosialisasi agar memilih Partai Golkar. Bashori mengklaim mendapatkan amanah dari Bupati Jombang yang juga Ketua Partai Golkar Jombang Nyono Suharli Wihandoko agar mengajak warga mendukung program Bupati dan memilih Partai Golkar.

Ajakan itu dibuktikan dengan rekaman video dari kamera telepon genggam yang direkam oleh salah satu peserta sosialisasi. Masalah tersebut kemudian dilaporkan koalisi empat parpol di Jombang, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, dan Partai Hanura ke Panwaslu.

Soal dugaan ada perintah dari Bupati Jombang ke jajaran di bawah agar mendukung Partai Golkar, menurut Makhrus, belum terbukti. "Pelapor tidak memberikan bukti yang kuat, dugaan itu hanya didasarkan ucapan Camat Kabuh (Bashori)," kata Makhrus.

Dugaan politik uang dalam acara sosialisasi ADD yang turut dilaporkan ke Panwaslu juga dianggap tidak terbukti. Sebab, setelah diklarifikasi, kata dia, warga memang mengaku diberi uang transpor untuk acara sosialisasi ADD tersebut. "Tapi anggaran uang transpor itu sudah ada," ujar Makhrus.

Juru bicara koalisi empat parpol, M. Subaidi Muchtar, kecewa dengan keputusan Panwaslu. Namun ia baru akan bersikap setelah menerima pemberitahuan resmi Panwaslu. "Kami akan pertanyakan, alasan apa saja yang digunakan Panwaslu, kok, enggak sampai dikenai pidana," kata Subaidi yang juga Ketua PKB Jombang ini.

ISHOMUDDIN







Terpopuler:
Insiden Ini Bikin Heboh Saat SBY Berkampanye
45 Ribu Calon Mahasiswa Berebut Kuliah di UGM
Gempuran Korea Utara Memaksa Penduduk Mengungsi

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

8 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

19 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

27 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

28 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

28 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

29 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

32 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

38 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

38 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

44 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya