TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie, menyebutkan kampanye yang dilakukan Prabowo Sibanto, calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), termasuk kategori kampanye negatif. Sebab, menjelek-jelekkan orang lain untuk meraih simpati bisa dikategorikan sebagai pelanggaran aturan pemilu.
"Berlomba-lomba meraih simpati pemilih jangan mengurusi orang lain. Misal kalau kita sirik sama orang terpaksa kita ngomongin orang lain," kata Jimly setelah berpidato dalam acara tablig akbar yang berlangsung di Masjid Agung Al-Azhar, Ahad, 30 Maret 2014. "Kalau itu namanya kampanye negatif," ia menambahkan saat kembali ditanyai ihwal pernyataan Prabowo dalam kampanye Gerindra.
Dalam sejumlah kampanyenya, Prabowo mengeluarkan kata-kata yang keras terhadap lawan politiknya, seperti menyebut mereka mencla-mencle, pembohong, maling, serta presiden boneka. Pernyataan Prabowo mengundang reaksi Joko Widodo, calon presiden dari PDI Perjuangan. Jimly mengatakan seharusnya tidak perlu ada tindakan saling menjelekkan atau menyindir dalam pemilu. "Perlihatkan sopan santun politik," ujarnya.
Meski demikian, Jimly menilai kampanye negatif yang dilakukan Prabowo masih bisa ditoleransi. Sebab, hal itu belum masuk dalam kategori kampanye hitam. "Kalau kampanye hitam itu sudah urusan pribadi, contohnya video ARB (Aburizal Bakrie) yang menyebar itu," katanya.
Namun Jimly menilai Prabowo bisa dikenai sanksi peringatan atas cara dia berkampanya. Ia berharap mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu tidak mengulangi perbuatannya. "Tokoh partai diharapkan tidak melakukan pelanggaran baik kampanye hitam maupun kampanye nengatif."
TRI SUHARMAN
Berita terkait
5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra
8 Juni 2022
Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024
8 Juni 2022
Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRiza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik
8 Juni 2022
Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaTaufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra
7 Juni 2022
Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.
Baca SelengkapnyaGerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan
7 Juni 2022
Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaKontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres
2 Juni 2022
Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaHadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa
2 Juni 2022
Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf
9 Oktober 2019
Sikap Prabowo Subianto akan disampaikan saat Rakernas Partai Gerindra 17 Oktober 2019.
Baca SelengkapnyaMulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit
22 Juli 2019
Persidangan gugatan kader Partai Gerindra, termasuk penyanyi Mulan Jameela, sebelumnya ditunda.
Baca SelengkapnyaCawagub DKI, PKS-Gerindra Setor Nama ke Anies 11 Februari 2019
21 Januari 2019
PKS dan Gerindra sepakat akan menyedorkan dua nama cawagub DKI kepada Gubernur Anies Baswedan pada 11 Februari 2019.
Baca Selengkapnya