Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jimly Asshiddiqie. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie menanggapi dengan santai masuknya nama dia dalam bursa calon wakil presiden sejumlah tokoh nasional yang disebut-sebut bakal maju menjadi calon presiden pada Pemilihan Umum 2014.
"Saya tenang-tenang saja. Jangan ge-er, jangan juga terganggu," kata Jimly saat menghadiri acara tablig akbar di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Ahad, 30 Maret 2014. Dia mengaku tak ingin terlalu serius menanggapi kabar bahwa namanya dibidik sejumlah partai.
Meski begitu, Jimly mengaku beberapa kali berkomunikasi dengan tokoh partai dalam sejumlah acara. "Ketemu gitu-gitu aja," ucapnya. Adapun ihwal ada-tidaknya keinginannya untuk menjadi calon wakil presiden, Jimly tak ingin berkomentar. "Kami urusi masjid dulu," ujarnya sambil tertawa.
Nama Jimly disebut-sebut diusulkan kader Partai Gerindra untuk menjadi pendamping ketua dewan pembina partai itu, Prabowo Subianto, dalam pemilihan umum presiden. Selain Jimly, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, dan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin juga diusulkan.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan belum ada satu nama pun di antara mereka yang sudah dipilih partainya untuk mendampingi Prabowo. Menurut dia, nama-nama itu masih dipertimbangkan Gerindra. "Nanti pada waktunya akan kami putuskan, yakni setelah pemilu legislatif," ujarnya.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.