Dengan menaiki jeep, Jokowi memeriksa barisan saat memimpin upacara HUT Satpol PP di Silang Monas, Jakarta Pusat (27/03). Upacara ini dihadiri 3.600 personil gabungan Satpol PP serta instansi terkait lainnya. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo memang belum menentukan pasangan calon wakil presiden yang akan mendampinginya nanti. Dalam beberapa kesempatan, pria yang akrab disapa Jokowi ini juga mengatakan bersama partainya masih akan berfokus pada pemilihan umum legislatif pada 9 April nanti.
Seusai peresmian Pompa Pluit di Muara Baru, Jakarta Utara, pada siang tadi mantan Wali Kota Solo ini mampir makan siang di suatu restoran bebek di bilangan Pluit. Ketika tengah bersantap, beberapa wartawan menanyakan siapa yang dia incar sebagai pendampingnya nanti.
Secara mengejutkan dia mengatakan, "Saya harus dengan JK," katanya kepada para wartawan, Kamis, 27 Maret 2014. "Soalnya, kalau tidak dengan JK, maka penyebutan nama saya menjadi Oowi," Jokowi berseloroh. Sontak wartawan yang juga sedang menyantap makan siang tertawa terbahak-bahak.
JK yang dia maksud bukanlah Jusuf Kalla, melainkan huruf yang menggabungkan nama panggilannya.
Selain itu, Jokowi mengaku sebelum deklarasi elektabilitasnya memang merosot. Namun, setelah deklarasi sebagai calon presiden, berdasarkan pantauannya elektabilitasnya semakin meningkat.
"Bukan survei yang saya buat lo ya. Tapi saya hanya memantau dari beberapa lembaga survei," ujarnya.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.