Jokowi Batal Manggung di Palembang

Reporter

Kamis, 27 Maret 2014 13:13 WIB

Jokowi saat kampanye PDIP di Jakarta (16/3). The Asahi Shimbun via Getty Images

TEMPO.CO, Palembang - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi), dipastikan tidak dapat bertemu dengan penggemar fanatiknya di Palembang, Jumat, 28 Maret 2014.

Padahal, sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta itu dikabarkan akan manggung bersama Megawati Soekarnoputri dan artis ternama dari Ibu Kota. Meski Jokowi batal berkampanye di Palembang, sejumlah agenda kerakyatan tetap dijalankan untuk menyemarakkan rapat akbar itu.

Kepastian ini dijelaskan oleh Sekretaris PDIP Sumatera Selatan M. Aliandra Pati Gantada kepada Tempo, Kamis, 27 Maret 2014. "Pak Jokowi ada agenda lain, sehingga kami berharap warga tidak terlalu kecewa," katanya.

Menurut Gantada, meski Jokowi tidak dapat hadir dalam kampanye akbar di Palembang, pihaknya tetap akan mengajak warga Sumatera Selatan untuk memenuhi arena kampanye di Benteng Kuto Besak (BKB). Sebab, kata Wakil Ketua DPRD Sumsel ini, acara itu akan dihadiri langsung oleh Megawati dan penampilan band Repvblik.

Sebelum tampil di atas panggung sekitar pukul 14.00 WIB, Megawati dan petinggi PDIP akan mengunjungi pedagang di Pasar 16 ilir serta berdialog dengan tukang becak dan tukang perahu getek yang mangkal di bawah Jembatan Ampera. "Sebelum tampil, Ibu Mega akan blusukan di Pasar 16," kata Gantada.

Ketua DPD PDIP Sumatera Selatan Eddy Santana Putra menjelaskan kehadiran Megawati dan Puan Maharani dapat menjadi magnet bagi pemilih di Sumsel. Apalagi, kata Eddy, setelah partainya sudah secara resmi mengusung Jokowi sebagai calon presiden. "Jokowi menjadi capres sebelum pemilu sangat menguntungkan kami," kata Eddy Santana.

Di Sumatera Selatan, kader partai satu suara mendukung Jokowi sebagai capres. Sebab, kata mantan Wali Kota Palembang itu, suara dukungan itu sudah sering mereka dengar sejak beberapa bulan lalu. "Setiap kami turun, masyarakat selalu berpesan agar Jokowi menjadi presiden."

Eddy mengatakan sejauh pengamatan dan analisis kadar PDIP, maraknya kampanye hitam menyerang Jokowi tidak berdampak apa pun terhadap pilihan warga. Bahkan Eddy memastikan serangan tersebut semakin meningkatkan popularitas Jokowi dan PDIP.


PARLIZA HENDRAWAN



Terpopuler:
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Ahok Diserang Sayap PKS, Ini Kata Gerindra
Komentari MH370 di Facebook, Pilot AirAsia Diskors













Advertising
Advertising

Berita terkait

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

38 menit lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

3 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

4 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

4 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

4 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

7 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

15 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

17 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya