Sejumlah siswa antusias melihat bentuk visual surat suara pemilihan legislatif di kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya (20/3). Siswa yang berasal dari SD Muhammadiyah 18 Mulyorejo ini melakukan kunjungan untuk melihat berbagai macam bentuk perangkat pencoblosan saat pemilihan umum 2014 nanti. Selain itu, kunjungan ini juga sebagai bentuk pengenalan dan pembelajaran demokrasi sejak dini agar kedepan generasi muda tidak gagap berdemokrasi. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Madiun - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupatan Madiun, Jawa Timur, masih kekurangan 14.016 surat suara pemilihan umum legislatif. Surat suara yang diterima dari percetakan hanya 576.020 dari total kebutuhan 590.036 lembar. “Kekurangan surat surat untuk pileg DPRD kabupaten di daerah pemilihan I dan IV,” kata Komisioner KPU Kabupaten Madiun Divisi Logistik Suharjono, Rabu, 26 Maret 2014.
Menurut dia, kekurangan salah satu jenis logistik pemilu ini diketahui saat penyortiran dan pelipatan surat suara beberapa hari lalu. Mengetahui hal tersebut pihak KPU setempat memberitahukan ke KPU Provinsi Jawa Timur dan KPU Pusat.
Kemudian diteruskan ke perusahaan percetakan di Kudus, Jawa Tengah, agar surat suara yang kurang segera dipenuhi. “Informasinya sebagian surat suara yang kembali cetak sudah jadi,” ujar Suharjono kepada Tempo.
Ia menyatakan, surat suara yang baru tercetak sebanyak 9.763 lembar jatah dapil I. Karena itu, petugas KPU Kabupaten Madiun akan mengambilnya ke Kudus besok. Upaya jemput bola juga akan dilakukan saat 4.253 surat suara untuk dapil IV telah rampung dicetak.
Langkah ini dijalankan agar proses penyetingan dan pengepakan oleh petugas panitia pemilihan kecamatan dan panitia pemungutan suara rampung pada 4 April mendatang.
Suharjono optimistis kekurangan surat suara akibat kesalahan teknis dari percetakan itu tidak menghambat proses distribusi yang dijadwalkan mulai 5-6 April nanti. Sebab, pihak perusahaan percetakan berjanji memenuhinya pekan ini. “Percetakan menyampaikan kalau kekurangan ini karena kesalahan saat memasukkan surat suara ke dalam kardus,” katanya.
Setiap kardus seharusnya berisi 1.000 lembar surat suara, namun beberapa di antaranya hanya berisi 800 surat suara.
Ketua KPU Kabupaten Madiun Anwar Soleh Azarkoni, mengungkapkan kekurangan belasan ribu surat suara tidak membuatnya panik. Jadwal pengepakan masih longgar. “Tidak masalah kan masih ada waktu dan sekarang bisa diusahakan,” ujar dia.
Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam bersama Kapolda Sumatera Selatan, Rachmad Wibowo, meninjau langsung kesiapan TPS 17 Kelurahan Pangkalan Balai Banyuasin.