Calon Presiden PDI Perjuangan dan juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memakai sepatunya sebelum memulai kampanyenya di Bandar Lampung, Lampung (22/3). Jokowi dijadwalkan akan menjadi juru kampanye Pemilihan Legislatif PDI Perjuangan disejumlah kawasan diantaranya Lampung Tengah dan Tulang Bawang, Provinsi Lampung. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa menilai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, memiliki modal untuk menghadapi serangan lawan politiknya. Modal itu, kata dia, adalah sikap Jokowi yang tenang saat menghadapi masalah.
"Pak Jokowi tipe yang cukup tenang, bijaksana, tak mudah terpancing," katanya saat ditanya di Jakarta, Selasa, 25 Maret 2014. (Baca: Diserang Lawan Politik, Jokowi: Aku Rapopo
Menurut dia, serangan politik ini lumrah dialami oleh calon presiden lantaran makin dekatnya waktu pencoblosan. Beberapa waktu lalu pun calon presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengalami hal serupa. "Saya rasa pelakunya tinggal milih mana, dikeluarin kapan," katanya. (Baca: VideoIcal Beredar, Golkar: Kami Tak Membalas)
Setelah dideklarasikan sebagai calon presiden, Jokowi mendapat serangan politik dari berbagai pihak. Dari unjuk rasa sejumlah kelompok, gugatan ke pengadilan oleh tim Jakarta Baru, protes dari tokoh Betawi soal penggunaan Rumah Pitung, hingga pengungkitan Perjanjian Batutulis oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Salah satu poin perjanjian itu menyatakan Megawati, Ketua Umum PDI Perjuangan, akan mendukung pencalonan Prabowo sebagai presiden pada Pemilu 2014. (Baca: KubuPrabowo Tagih Janji-janji Jokowi dan Prabowo Merasa Dikhianati Megawati )