Kampanye di Lirboyo, Muhaimin Sanjung Mahfud
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Minggu, 23 Maret 2014 19:43 WIB
TEMPO.CO, Kediri - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar beberapa kali menyebut Mahfud Md sebagai calon presiden besar saat dia berorasi dalam kampanye di Kediri. Namun, kata Muhaimin, secara resmi nama capres akan diumumkan usai pemilu legislatif.
Di hadapan seribu kader PKB di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Muhaimin menyebut nama Mahfud Md saat mengisahkan kehebatan bangsa Indonesia di mata negara-negara Islam dunia. "Dalam pertemuan OKI (Organisasi Konferensi Islam), nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saja dapat sambutan, apalagi Mahfud Md," kata Muhaimin yang disambut tepuk tangan massa, Minggu 23 Maret 2014. (Baca: Rhoma atau Mahfud, Cak Imin: Tergantung Ulama)
Cerita itu disampaikan Muhaimin sebagai rangkaian kisah kebesaran Nahdlatul Ulama di Indonesia. Sejarah Pemilu menyebutkan NU pernah mendapat suara 15 persen dalam pemilu 1955. Karena itu tak muluk-muluk jika PKB juga menargetkan perolehan yang sama dalam Pemilu nanti.
Namun saat disinggung keseriusannya mengusung Mahfud sebagai calon presiden, Muhaimin tak menjawab tegas. Dia hanya mengatakan keputusan soal capres tetap menunggu hasil pileg. Jika perolehan suara PKB kurang dari 20 persen, maka akan dilakukan upaya koalisi. Sedangkan khusus soal Mahfud Md akan menunggu survei elektabilitasnya. (Baca: Siapa Pasangan Jokowi? Bimbim Slank: Mahfud MD)
Lantas bagaimana dengan Rhoma Irama? Muhaimin pun tak langsung mendiskualifikasi. Dia justru mengisahkan peran Rhoma saat menjadi penghubung PKB dengan warga Aceh melalui musik melayunya. Kala itu Muhaimin kesulitan membangun komunikasi dengan warga Aceh karena secara organisasi NU belum tertata. "Dan Pak Rhoma Irama dengan tulus mengatakan tidak pamrih mengejar jabatan demi PKB," katanya.
Muhaimin mengklaim sudah mengantongi hasil survei terbaru yang diterimanya dari lembaga survei dan internal PKB. Survei, kata Muhaimin, menyebutkan bahwa perolehan suara PKB saat ini 11,6 persen. Dengan margin kesalahan sebesar dua persen, setidaknya suara PKB saat ini antara 9,6 dan 13,6 persen. "Kalau Pemilu dilaksanakan hari ini, PKB pasti jadi pemenang ketiga," katanya.
HARI TRI WASONO
Terpopuler:
Pesan Prabowo: Jangan Mau Dipimpin Tukang Bohong
Chelsea Vs Arsenal 6-0, Mourinho Permalukan Wenger
Umumkan Capres di Rumah Pitung Jadi Bumerang Buat Jokowi