TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. menyatakan modus kecurangan pemilihan umum memang acap kali dilakukan di tingkat wilayah hingga panitia pemungutan suara. Mahfud mengatakan kecurangan tersebut sudah sering dilakukan setelah pemerintah Orde Baru runtuh.
"Tapi terungkap setelah sengketa sudah ditangani Mahkamah Konstitusi," ujar Mahfud dalam acara Pemilu Berkualitas 2014 yang diselenggarakan di Four Seasons Hotel, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Maret 2014.
Mahfud mengatakan salah satu modus yang ia temukan saat menjabat sebagai Ketua MK yaitu KPU Daerah Bangka Belitung membuat persyaratan yang tak mungkin bisa dipenuhi oleh calon inkumben. Syarat tersebut adalah dengan membuat ambang batas jarak pandang mata.
Sedangkan calon inkumben memiliki kelemahan pada penglihatannya. "Lawan politiknya main mata dengan KPU Daerah," kata Mahfud.
Modus lainnya, kata Mahfud, ditemukan di KPU Daerah Sulawesi Utara. KPU setempat membuat calon independen tandingan untuk calon inkumben. "Mereka tak peduli siapa yang menang, asal bukan inkumben," ujar Mahfud.
Namun, menurut Mahfud, bentuk kecurangan yang umum dilakukan yakni jual-beli suara antara panitia pemungutan suara (PPS) dan para calon legislator. PPS, kata Mahfud, menjual suara caleg yang mendapat suara banyak. "Ini banyak ditemukan pada Pemilu 2009 lalu," kata Mahfud.
AMRI MAHBUB
Terpopuler:
Twitter: Foto dan Video Lebih Banyak Dapat Retweet
Michael Schumacher Tunjukkan Tanda Membaik
Di Pelukan Ibu Ade Sara, Dua Wanita ini Menangis Minta Maaf
Pesawat Malaysia Airlines Sempat Kirim Data Mesin
Berita terkait
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif
18 Februari 2024
Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?
Baca SelengkapnyaPolitik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014
1 November 2023
Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan
7 Agustus 2023
Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaPPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo
27 Juni 2023
Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaKilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu
24 April 2023
Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.
Baca Selengkapnya4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor
Baca SelengkapnyaMenjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik
18 Oktober 2021
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.
Baca SelengkapnyaBeda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019
3 Mei 2019
Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal
13 April 2019
Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu
Baca Selengkapnya