Pro-Mega Tuding Projo Cuma Kejar Jabatan

Reporter

Minggu, 23 Februari 2014 15:13 WIB

PDI Perjuangan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Malang - Koordinator PDI Perjuangan Pro-Megawati (Promeg) Jawa Timur, Bido Swasono, mempertanyakan pendeklarasian kelompok Pro-Jokowi (Projo) di Warung Ngelencer, Pandaan, Pasuruan, Sabtu kemarin, 22 Februari 2014 . Bido khawatir keberadaan Projo di Jawa Timur justru ditunggangi pihak tertentu untuk memecah-belah kader PDI Perjuangan. "Saya khawatir mereka diperalat kelompok tertentu untuk mengacaukan PDIP," kata Bido, Ahad, 23 Februari 2014.

Bido menuding elite Projo sebagai penumpang gelap yang akan menusuk partai dari belakang. Kader senior PDIP ini juga menilai keberadaan Projo bakal mengancam soliditas partai yang tengah menjadi partai oposisi. "Mereka (kelompok Projo) bukan kader ideologis PDIP, mereka hanya mengejar jabatan saja," kata Bido.

Bido tak memungkiri bahwa Joko Widodo merupakan salah satu kader terbaik PDIP. Namun, menurut dia, Jokowi belum waktunya diusung menjadi calon presiden. Sebab, Gubernur DKI Jakarta itu belum teruji secara ideologi dan belum membuktikan loyalitasnya kepada partai. Selain itu, Jokowi juga dianggap belum terbukti mampu menghadapi tekanan lawan-lawan politik. "Dia cakap dalam manajerial, tapi belum bisa memimpin. Jika ada serangan dari luar, PDIP bisa hancur," kata Bido.

Bido tak percaya hasil survei yang mengunggulkan Jokowi dan menempatkan Megawati Soekarnoputri berada di urutan bawah. "Jangan terlalu percaya survei, lembaga survei bisa dipesan," katanya.

Menurut Bido, PDIP Promeg tetap bertekad mendukung Megawati sebagai calon presiden. Alasannya: Mega telah terbukti dalam menunjukkan kepemimpinannya selama ini. Bahkan ideologi Marhaenisme yang merupakan ajaran Bung Karno dia terapkan saat menjadi presiden, di antaranya dengan mengurangi utang negara, meski konsekuensinya harus menjual aset negara dan BUMN. "Mengurangi utang untuk menghentikan pengaruh asing terhadap kebijakan dalam negeri Indonesia," katanya.

Selain Mega, menurut Bido, belum ada trah Sukarno yang layak diusung sebagai calon presiden. Puan Maharani, kata dia, dinilai masih hijau karena belum berpengalaman memegang jabatan strategis di PDIP. Sedangkan kader PDIP yang lain juga belum menunjukkan kinerja terbaiknya. Selama ini, kata dia, hanya Mega yang berani melawan rezim pemerintah yang berkuasa.

Puluhan ribu massa Promeg di Jawa Timur, kata Bido, akan terus memperjuangkan pencalonan Megawati sebagai presiden. Pendeklarasian Mega menjadi calon presiden oleh Promeg digelar beberapa waktu di makam Bung Karno di Blitar. Pendukung Promeg terkenal loyal dan fanatik dalam mendukung Megawati. Bahkan sebagian pernah dipenjara pada zaman Orde Baru karena membela Megawati.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.

Baca Selengkapnya

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

23 Januari 2019

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.

Baca Selengkapnya

Megawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya

16 Desember 2017

Megawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan kekayaan Indonesia harus dilindungi. Megawati mengatakan Tanah Air kita sangat kaya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

26 Oktober 2017

Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

Ada 42 kepala negara yang mengikuti rangkaian acara kremasi Raja Bhumibol di Thailand.

Baca Selengkapnya

Megawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand

26 Oktober 2017

Megawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand

Megawati menghadiri acara kremasi Raja Bhumibol Adulyadej sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?

15 Oktober 2017

Susi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?

Kedatangan Susi tepat setelah Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon yang akan diusung dalam pilkada di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Cerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP

15 Oktober 2017

Cerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP

Megawati mengatakan calon-calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP harus merupakan calon yang tidak berpotensi melakukan korupsi.

Baca Selengkapnya

Megawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah

15 Oktober 2017

Megawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Jawa Timur bukan luarnya hijau dalamnya merah, tapi merah putih untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya