Survei: 71,2 Persen Warga DKI Tolak Jokowi Nyapres  

Reporter

Minggu, 9 Februari 2014 14:27 WIB

Pengunjung yang memakai topeng Jokowi menari dalam acara Djakarta Warehouse Project di Ecopark, Ancol, Jakarta, Jumat (13/12). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta -- Hasil sigi Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan mayoritas warga Jakarta kurang setuju jika Gubernur DKI Joko Widodo maju menjadi calon presiden pada pemilihan umum tahun ini. Sebanyak 71,2 persen warga ibu kota menolak wacana pencalonan Jokowi - sapaan Joko Widodo - dalam pemilihan presiden 2014.

"Hanya 27,5 persen saja yang menyatakan setuju Jokowi diusung sebagai capres 2014," kata peneliti utama LSN, Dipa Pradipta, di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Ahad, 9 Februari 2014.

Menurut Dipa, di antara warga DKI yang menolak pencalonan Jokowi, sebanyak 32,5 persen berpendapat bahwa mantan Wali Kota Solo itu harus terlebih dulu membuktikan kinerjanya sebagai gubernur Jakarta hingga masa jabataannya berakhir pada 2017. "Warga Jakarta masih ingin Jokowi membuktikan janji-janji kampanyenya," ujarnya.

Adapun sebanyak 18,7 persen publik berpendapat Jokowi masih dibutuhkan untuk membenahi ibu kota; 12,4 persen menganggap Jokowi belum punya pengalaman memimpin dalam skala nasional; 10,8 persen berpendapat bahwa masih ada tokoh lain yang lebih pantas menjadi presiden 2014-2019; dan 9,3 persen menilai konsep pembangunan Jokowi kurang jelas.

Dipa mengatakan, penolakan warga Jakarta atas wacana pencalonan Jokowi dilatarbelakangi menguatnya pesimisme atas kinerja dan kapabilitas Jokowi memimpin ibu kota. Sigi LSN, kata dia, menemukan fenomena bahwa publik Jakarta mulai meragukan kemampuan Jokowi dalam mencari solusi atas berbagai masalah di ibu kota. "Optimisme publik terhadap kapabilitas Jokowi terus merosot karena tidak banyak bukti riil yang dirasakan warga Jakarta."

Hasil sigi LSN juga menunjukkan mayoritas warga Jakarta, atau sebesar 67,8 persen, pesimistis terhadap kemampuan Jokowi jika dia terpilih menjadi Presiden RI periode 2014-2019. "Hanya 28,9 persen yang mengaku optimistis Jokowi dapat membuat Indonesia lebih baik daripada keadaan sekarang ini," ucap Dipa.

Sigi LSN dilakukan pada 10-26 Januari 2014 di lima kotamadya dan satu kabupaten di Jakarta. Populasi survei adalah seluruh penduduk DKI yang berusia minimal 17 tahun dan mereka yang belum 17 tahun tapi sudah menikah. Jumlah sampel sebanyak 790 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang.

LSN mengklaim margin of error survei sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuosioner dan dilakukan juga uji kualitas melalui telephone check sebesar 10 persen dari total sampel. LSN juga mengklaim mendanai sendiri pelaksanaan survei dan bukan pesanan pihak tertentu. (Simak kiprah #Jokowi dan bursa capres 2014)

PRIHANDOKO

Baca juga:

Semut Ireng Deklarasikan Jokowi Capres 2014
3 Tanggapan Jokowi yang Tak Biasa Soal Capres
Bursa Capres PPP: Jokowi Bertahan, Samad Dicoret
Tak Ada Deklarasi Capres, Suryadharma Irit Bicara

Berita terkait

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

56 menit lalu

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

Dalam Pilpres 2024, pemberian bansos beras oleh Jokowi dikritik lawan politik hingga kelompok sipil sebagai upaya cawe-cawe.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

1 jam lalu

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

Sejumlah pihak menyatakan pembentukan Pansel KPK menjadi ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi. Pemberantasan korupsi semakin suram?

Baca Selengkapnya

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

3 jam lalu

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

Keterangan tertulis Sekretariat Presiden menyebut Jokowi disambut lautan masyarakat saat meninjau Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

4 jam lalu

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

Jokowi resmi menghapus sistem kelas melalui Perpres Nomor 59 tahun 2024 tentang Jaminan Kesehatan atau BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

4 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

Novel Baswedan menilai dalam proses pemilihan Pansel KPK akan terlihat ada atau tidaknya keinginan Jokowi memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

4 jam lalu

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

Partai Negoro yang didirikan Faizal Assegaf dan kawan-kawan diluncurkan kemarin. Program jangka pendek mereka minta penegak hukum adili Jokowi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

4 jam lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

5 jam lalu

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

Jokowi akan umumkan Pansel KPK bulan ini. Apa itu Pansel KPK dan bagaimana aturan mengeenai pembentukannya?

Baca Selengkapnya

Pengamat: Anggota Pansel KPK Harus Bersih dari Genealogi Politik

6 jam lalu

Pengamat: Anggota Pansel KPK Harus Bersih dari Genealogi Politik

Anggota Pansel KPK diminta agar bersih dari genealogi politik.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

8 jam lalu

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

Prabowo juga mengatakan dia dan Jokowi punya komitmen yang sama membawa perbaikan khususnya bagi masyarakat miskin.

Baca Selengkapnya