TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Malik Haramain mengatakan partainya pasti akan berkoalisi mengusung calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Umum 2014. Koalisi itu, kata dia, bersifat terbuka dan tanpa sekat-sekat politik. "Jadi bukan koalisi poros tengah atau partai berlandaskan keagamaan," ujar Malik ketika dihubungi, Sabtu, 8 Februari 2014. (Baca: PPP Klaim PKB dan PAN Setuju Koalisi Poros Tengah)
Malik menuturkan memang sudah ada pertemuan informal dengan partai-partai berbasis keagamaan. Namun, ujar dia, sampai sekarang belum menemukan titik temu. Penyebabnya adalah masing-masing partai mempunyai pandangan dan calon presiden yang berbeda-beda.
Menurut Malik, lebih baik membangun koalisi secara inklusif atau terbuka. Dia melihat masyarakat sudah jenuh dengan sekat-sekat partai politik yang membedakan Islam atau sekuler. Malik mengatakan PKB berkeinginan membangun koalisi jangka panjang.
"Makanya, kami mempersilahkan bakal calon presiden kami untuk berkomunikasi politik dengan partai mana pun," ujar Malik. PKB, kata dia, sadar diri susah untuk mengusung pasangan calon tanpa dukungan dari partai lain.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali menyatakan telah melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai Islam untuk membentuk koalisi poros tengah. Surya mengklaim PKB dan Partai Amanat Nasional sudah menyatakan persetujuannya terkait langkah politik itu.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.