Legislator 'Nyaleg' Lagi, DPRD Jember Sepi  

Reporter

Jumat, 24 Januari 2014 15:46 WIB

Seorang perempuan memegang stiker sebagai sosialisasi calon legelatif Indonesia melalui internet di Jakarta, (10/9). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jember - Pemilu legislatif 2014 masih sekitar tiga bulan lagi. Namun kantor DPRD Jember tiga pekan terakhir ini terlihat lengang. Rupanya hampir semua anggota DPRD Jember mencalonkan diri lagi dan mereka kini sibuk menggalang dukungan. "Memang banyak yang absen, anggota dan pimpinan," ujar Wakil Ketua DPRD Jember Miftahul Ulum, Jumat, 24 Januari 2014.

Dia mengakui dalam tiga pekan terakhir rapat-rapat komisi selalu tidak dihadiri anggota komisi secara lengkap. Rapat-rapat di empat komisi (A, B, C, D) hanya diikuti empat sampai lima legislator. "Komisi B dan Komisi C malah jarang rapat."

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu juga mengatakan pimpinan DPRD jarang ngantor dalam tiga pekan terakhir. Bahkan Ketua DPRD Jember Saptono Yusuf, kata dia, jarang sekali masuk kantor. “Saya harap ketua bisa pegang kendali. Meski pimpinan DPRD kolektif kolegial dan masih bisa koordinasi jarak jauh, tapi kan tidak optimal seperti saat ini.”

Akibatnya, beberapa agenda kerja DPRD Jember yang cukup mendesak, seperti pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) terbengkalai. RPJP dan Raperda RTRW Jember yang sudah masuk tahap pembahasan tingkat pimpinan DPRD tak tersentuh, selalu tertunda, dan gagal karena pimpinan tidak lengkap.

Ketua DPRD Jember Saptono Yusuf mengaku tidak ngantor karena sering mendapat undangan dari masyarakat. Namun dia tidak merasa meninggalkan pekerjaan karena masih terus berkoordinasi melalui telepon. "Lancar saja komunikasi antar-pimpinan DPRD," katanya santai.

Meski tidak berada di kantor, kata dia, semua surat-menyurat bisa diselesaikan karena pimpinan memiliki ajudan yang mengantarkan surat-surat yang akan ditandatangani. Saptono justru mengaku heran jika ini baru dipersoalkan. “Selama hampir lima tahun berjalan, wakil ketua bisa melakukan disposisi apa pun.”

Anggota Komisi A DPRD Jember, Jufriyadi, juga mengakui terjadi penurunan aktivitas dan kinerja anggota Dewan dalam tiga pekan terakhir. Banyaknya anggota DPRD Jember yang tak masuk kantor, kata dia, disebabkan kesibukan pribadi sebagai calon anggota legislatif yang akan bertarung pada pemilu 9 April 2014 mendatang. "Seharusnya tidak begitu. Boleh sibuk dengan pencalonan, tapi jangan sampai tugas dan kewajibannya terabaikan.”

Seharusnya, kata dia, anggota DPRD Jember bisa membagi waktu dengan tepat. Misalnya, pagi hingga siang ke kantor DPRD Jember sebagai wakil rakyat, selebihnya bisa digunakan persiapan menghadapi pemilihan April mendatang. "Bagaimanapun kami masih wakil rakyat," kata anggota DPRD dari PKNU yang tidak mencalonkan diri lagi itu.

MAHBUB DJUNAIDY






Topik Terhangat
Banjir Jakarta | Banjir Manado | BBM Akil | Anas Ditahan |






Advertising
Advertising

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

5 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

36 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

44 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

47 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

52 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

4 Maret 2024

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya