Dirut Lion Air Rusdi Kirana. Tempo/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta--Bergabungnya Bos Lion Air, Rusdi Kirana ke Partai Kebangkitan Bangsa dinilai bukan tanpa risiko. Citra Lion yang kerap telat dinilai akan berpengaruh kepada partai bentukan Abdurrahman Wahid tersebut.
"Image Lion selama ini sebagai maskapai yang sering nyusahin rakyat," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Teguh Juwarno di kompleks parlemen, Senayan, Rabu, 15 Januari 2014. Padahal, kata dia, jelang pemilu tugas partai adalah meraih dukungan publik. (Lihat: Bos LionAir Jadi Wakil Ketua Umum PKB)
Hanya saja, Teguh memuji manuver ini sebagai langkah cerdas. Dia mencontohkan manuver PKB ketika mewacanakan mengusung sejumlah tokoh sebagai calon presiden. Misalnya, Rhoma Irama, Mahfud MD dan Jusuf Kalla.
Dia sendiri tak terlalu khawatir jika nantinya Lion Air akan dipolitisasi. Sebagai anggota Komisi Perhubungan DPR, Teguh berjanji akan mengawasi operasional maskapai. Menurut dia, jika berkinerja buruk Dewan tak akan ragu mengkritisi. "Tetapi kalau bagus tentu akan kami puji," kata Teguh.
Meskipun Lion memiliki koran, Teguh mengatakan partai tak terlalu khawatir. Dia beralasan, masyarakat sudah tahu bagaimana cara berkampanye. Jika caranya terlalu kasar, kata, dia hal itu justru akan menimbulkan antipati ke masyarakat.
Dia mencontohkan cara Gita Wirjawan dengan beriklan di kereta api dan Bus Damri. "Elektabilitasnya tak naik signifikan," kata dia. Dia juga mencontohkan calon presiden yang berkampanye di televisi tak elektabilitasnya tak naik signifikan. "Pada akhirnya kerja yang menentukan."
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.