Jumlah DPT Masih Bisa Bertambah

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 16 Desember 2013 20:00 WIB

Anggota komisioner Komisi Pemiilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Hadar Nafis Gumay mengatakan jumlah kertas suara yang telah direncanakan untuk dicetak bisa berubah. Perubahan jumlah itu bisa terjadi jika KPU dan Kementerian Dalam Negeri nantinya menemukan penduduk dalam jumlah yang besar di sebuah daerah. Misalnya, sejumlah daftar pemilih tetap di luar negeri yang tiba-tiba ditemukan KPU. "Dilemanya, banyak warga Indonesia secara ilegal berdomisili di luar negeri," kata Hadar di kantor KPU, Senin, 16 Desember 2013.

Warga yang tidak punya dokumen itu, dia menjelaskan, di satu sisi adalah penduduk yang harus diperjuangkan. Tapi, mereka khawatir jika ikut mendaftar untuk masuk daftar pemilih tetap luar negeri. "Jikalau akhirnya KPU bisa meyakinkan mereka mendaftar, jumlahnya pasti akan bertambah banyak," kata Hadar. Walhasil, pencetakan surat suara masih menunggu informasi dan data resmi dari petugas KPU luar negeri.

Mereka ini akan dimasukkan dalam DPT jika tiba-tiba ditemukan selambat-lambatnya tanggal 10 Januari 2014. "Saat tanggal tersebut, proses pencetakan surat suara mulai dilakukan," kata Hadar. Jika melebihi tenggat, mereka akan dimasukkan dalam daftar pemilih khusus. "Perkiraan saya, yang belum banyak terdaftar itu luar negeri," kata dia tanpa merinci besarnya angka calon pemilih itu.

Begitu juga dengan daftar pemilih di dalam negeri. Jika nanti ditemukan warga dalam jumlah besar yang kini belum terlacak KPU, maka mereka akan diberi NIK lalu dimasukkan ke dalam DPT. KPU akan menambahkan surat suara jika mereka ditemukan sebelum tenggat.

Sebelumnya, KPU telah menetapkan DPT sebanyak 186.612.225 jiwa untuk pemilih dalam negeri. Sedangkan pemilih luar negeri berjumlah 2.010.280. Namun, saat KPU melaksanakan pleno dan rekapitulasi pada 4 November lalu, jumlah DPT berkurang menjadi 186.172.508 pemilih. Pengurangan itu terjadi karena pemilih telah meninggal, masuk TNI/Polri, berpindah domisili, serta masih di bawah 17 tahun.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

6 Maret 2024

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya