Ketua Harian Dewan Pembina Partai Demokrat EE. Mangindaan (kelima kiri), Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan (keenam kiri), dan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro (ketujuh kiri) berfoto bersama dengan sebelas peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat usai perkenalan kepada para Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) se-Indonesia di Jakarta, Minggu (15/9). ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan, konvensi calon presiden yang digelar Partai Demokrat sangat tidak populer. Hasil surveinya menyebutkan 83,1 persen responden tidak mengetahui perhelatan politik internal partai berlambang Mercy itu.
"Hanya 16,9 persen responden yang mengetahui Demokrat bikin konvensi," kata peneliti politik CSIS, Tobias Basuki, saat menyampaikan hasil surveinya, Ahad, 1 Desember 2013. Survei CSIS pada 13-20 November 2013 lalu melibatkan 1.180 responden di 33 provinsi. Survei dengan metode wawancara tatap muka itu memiliki margin of error sebesar 2,85 persen.
Tobias mengatakan, ketidaktahuan responden menunjukkan konvensi tersebut tak digelar secara optimal. Akibatnya, publikasi kegiatan konvensi tidak menjadi topik yang hangat di media massa. "Apalagi Demokrat tidak memiliki media sendiri," ucapnya.
Kepala Departemen Politik CSIS Philips J. Vermonte mengatakan, Demokrat tidak berupaya maksimal membangun opini publik soal urgensi konvensi. ”Malah yang terlihat geliat konvensi dibebankan pada peserta yang bakal bersaing,” ujarnya.
Padahal, dia melanjutkan, konvensi adalah pintu masuk bagi Demokrat menuju pada partai yang demokratis, jauh dari oligarki dan politik dinasti yang cukup kental dalam pergerakan partai tersebut. Konvensi, kata Philips, juga bisa menjadi momen bagi Demokrat untuk meningkatkan elektabilitas yang terpuruk akibat kasus korupsi.
"Demokrat sebetulnya memberi contoh yang baik bagi jalannya demokratisasi internal partai," katanya.
Ramai-ramai Respons Soal Gibran Sebut Keberhasilan Food Estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas
23 Januari 2024
Ramai-ramai Respons Soal Gibran Sebut Keberhasilan Food Estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas
Sejumlah pihak menanggapi pernyataan Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang mengatakan program food estate singkong tak semuanya gagal.