TEMPO.CO, Jakarta -Partai Keadilan Sejahtera bakal melarang suami dan istri maju bersamaan sebagai pejabat publik di tingkat eksekutif maupun legislatif. Keputusan ini diambil dalam Rapat Majelis Syuro PKS VII di Lembang, Jumat-Sabtu, 4-5 Desember 2012. Namun langkah ini tampaknya belum akan diikuti oleh Partai Amanat Nasional. "Di PAN tidak ada pembatasan seperti itu," kata Viva Yoga Mauladi, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional saat dihubungi Ahad 6 Januari 2013.
Viva menyebutkan seorang perempuan, istri pejabat sekalipun, memiliki hak untuk menempati posisi publik sebagai pejabat ataupun jadi calon legislatif. Begitu pula sebaliknya, ketika istrinya yang terlebih dahulu menjadi pejabat, suaminya berhak maju di dalam pemilihan legislatif, pemilihan presiden atau pemilihan langsung lainnya. "Publik kan bisa menilai seseorang berdasarkan kemampuan, intelektual, jaringannya, kompetensinya, apalagi sekarang pemilihan langsung. Jadi tidak ada pembatasan," kata dia.
PAN memberikan prasyarat pencalonan keduanya harus sesuai mekanisme dan tak menelantarkan keluarga.
Partai Keadilan Sejahtera bakal melarang suami dan istri maju bersamaan sebagai pejabat publik di tingkat eksekutif maupun legislatif. Keputusan ini diambil dalam Rapat Majelis Syuro PKS VII di Lembang, Jumat-Sabtu, 4-5 Desember 2012. "Tujuannya agar tidak terjadi konflik kepentingan," kata Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid ketika dihubungi, Ahad, 6 Januari 2012.
Menurut Hidayat, tujuan kebijakan ini adalah agar keluarga tidak terganggu ketika suami dan istri bersama-sama maju dan terpilih sebagai pejabat publik. Hidayat ingin pejabat publik dari PKS bisa fokus bekerja tanpa mengganggu keharmonisan keluarga. Dia khawatir, jika seorang istri atau suami bersama-sama maju sebagai pejabat menyebabkan keluarga menjadi tidak terurus. "Kami tidak ingin berpolitik menyebabkan keluarga terganggu," kata dia.
ARYANI KRISTANTI
Berita terkait
Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang
2 hari lalu
Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
3 hari lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca SelengkapnyaSengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg
5 hari lalu
Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.
Baca SelengkapnyaKecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo
6 hari lalu
Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?
Baca SelengkapnyaRespons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi
11 hari lalu
Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...
Baca SelengkapnyaRespons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN
11 hari lalu
KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.
Baca SelengkapnyaDemokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya
16 hari lalu
Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.
Baca SelengkapnyaProfil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
23 hari lalu
Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.
Baca SelengkapnyaPara Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti
37 hari lalu
Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?
Baca SelengkapnyaDeretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan
43 hari lalu
Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.
Baca Selengkapnya