Akibat Krisis, Harga Garam di Pasar Tradisional Terus Naik

Videografer

Editor

Senin, 31 Juli 2017 10:41 WIB

Iklan
image-banner
TEMPO.CO, Tangerang: Akibat langkanya pasokan garam di sejumlah pasar tradisonal, membuat para pedagang garam dan masyarakat menjerit karena kenaikan harga yang cukup tinggi di pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten. Bumbu dapur yang satu ini masih sangat sulit dicari warga, alhasil para pedagang terpaksa menjual garam yang kurang bermutu, itupun dengan harga yang cukup tinggi perkarungnya dengan berat 50 kg sebesar Rp 270 ribu, padahal pada hari biasa harga garam terserbut hanya Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu. Sementara garam batangan dengan isi sepuluh batang perbungkusnya dengan kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu yang sebelumnya hanya Rp 6 ribu hingga Rp 7 ribu. Selain itu akibat langkanya garam juga berdampak kepada pedagang ikan asin yang terancam gulung tikar, karena tingginya harga jual ikan asin. Yofi pedagang garam mengatakan dirinya hingga kini menjual garam rakyat yang didapatnya dari Rembang, Pati, Losari dan Madura. Sementara Lim Chuat Kiat pedagang ikan asin mengatakan kurangnya daya beli ikan asin akibat kenaikan harga, membuat para pedagang ikan asin terancam gulung tikar karena tidak mampu menjual barang dagangannya. Dengan adanya krisis garam yang berada di sejumah pasar tradisional di kota Tangerang, masyarakat berharap kepada pemerintah untuk dapat memulihkan keberadaan stok pasokan garam seperti semula. Jurnalis Video : Marifka Wahyu HidayatEditor/Narator : Ryan Maulana