Iklan
TEMPO.CO, Bandung : Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), tak hanya diikuti oleh peserta dengan kondisi fisik normal, tetapi juga diikuti oleh para peserta yang memiliki kebutuhan khusus. Meski begitu, para peserta berkebutuhan khusus ini tidak takut bersaing dengan ratusan ribu alumni SMA/sederajat lainnya. Eva Nurfauziah salah satu peserta berkebutuhan khusus yang sejak kecil terserang penyakit polio mengatakan, tahun ini merupakan kali kedua dirinya mengikuti ujian SBMPTN.Peserta berkebutuhan khusus lainnya, Riyanto mengatakan, dirinya mengaku mengikuti SBMPTN untuk menggapai cita-citanya berkuliah di Universitas Pendidikan Indonesia dan menjadi guru Bahasa Sunda.Tahun ini setidaknya terdapat 18 orang peserta berkebutuhan khusus yang mengikuti SBMPTN. Delapan di antaranya adalah penyandang tuna netra, sementara sisanya adalah tuna rungu, tuna daksa, penderita gangguan syaraf motorik dan peserta yang mengalami patah tulang akibat kecelakaan.Videografer : Dicky Zulfikar NawazakiEditor : Ryan Maulana
Video Terkait
-
Sebanyak 110.459 Calon Mahasiswa Lulus SNMPTN 2021
23 Maret 2021
-
Terbatas Fisik, Peserta Difabel Tetap Ikuti SBMPTN
10 Juni 2015
-
Puluhan Ribu Peserta Ikuti SBMPTN
20 Juni 2014
-
Peserta Kebutuhan Khusus Optimis Ikuti SBMPTN
20 Juni 2014
Video Lainnya