20 Tahun Reformasi, Ini Kata Aktivis 1998

Videografer

Hand Wahyu

Selasa, 8 Mei 2018 15:03 WIB

Iklan
image-banner

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasca reformasi, dengan mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998 silam, Indonesia dinilai masih mempunyai banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Selain,sebagai bentuk refleksi 20 tahun reformasi, peristiwa Mei 1998 juga menjadi satu hal pembelajaran,guna mencapai cita cita masa depan Indonesia untuk lebih baik. Aktivis 98,yakni Susilo Raharjo,merupakan salah satu aktivis yang tergabung dalam mahasiswa elemen mahasiswa Forum Kota (Forkot).

Menurutnya, Indonesia pada era Jokowi-JK saat ini juga dianggap masih memiliki banyak pekerjaan rumah,PR bersama untuk diselesaikan.

Baik secara kemajuan ekonomi,kesejahteraan rakyat,tidak adanya isu SARA yang dipakai dalam pemilihan legislatif maupun PilPres,serta penegakan hukum dan tidak ada lagi pelanggaran HAM.

 

Jurnalis Video: Hand Wahyu
Editor: Ridian Eka Saputra