TEMPO.CO, Surakarta - Puluhan warga Kota Surakarta berjubel di salah satu loket Bank Rakyat Indonesia Cabang Sriwedari, Solo, Senin, 2 Juni 2014. Mereka mengirimkan uang sebagai sumbangan kampanye untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, dengan nominal sumbangan bervariasi. (Baca: Isi Rekening Donasi Jokowi-JK Melonjak Jadi Rp 1 M)
Sumarjo, salah satu warga yang antre, mengatakan menyumbang Rp 40 ribu ke rekening pasangan capres-cawapres yang diusung koalisi pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu. "Ini uang hasil keringat saya dari bekerja kemarin," kata warga Kelurahan Turisari yang bekerja sebagai penjahit tersebut. Menurut dia, sumbangan itu setara dengan ongkos menjahit satu potong baju.
Dia mengaku rela menyumbangkan uangnya agar Jokowi bisa menang dalam pemilihan presiden. "Saya yakin bahwa dia calon terbaik," katanya. Selain itu, kebetulan dia tinggal satu kelurahan dengan istri Jokowi, Iriana. "Dulu, istri Jokowi juga sering membantu warga," ujarnya. (Baca: Bawaslu: Jokowi Boleh Terima Sumbangan Kampanye)
Munying, yang juga ikut mengantre, mengaku menyumbangkan sebagian penghasilan yang diperolehnya dari mengamen. "Semalam ngamen dapat Rp 60 ribu," katanya. Setelah disisihkan untuk keperluan keluarga, dia bisa mengirim Rp 25 ribu ke rekening Jokowi-Kalla.
Dia mengaku tidak merasa sayang menyumbangkan uang hasil jerih payahnya. "Sebab, saya yakin, jika Jokowi jadi presiden, masyarakat akan semakin sejahtera," katanya. Menurut dia, kinerja Jokowi sudah dirasakan masyarakat Surakarta selama tujuh tahun saat menjadi woli kota di daerahnya. (Baca: KPK Sebut Jokowi Boleh Terima Sumbangan Kampanye)
Warga Laweyan, Surakarta, bernama Totok mengaku datang ke bank tersebut bersama beberapa rekan kerjanya. "Ternyata sampai di sini juga ada rombongan yang lain," kata buruh batik tersebut. Menurut dia, Jokowi telah membantu menghidupkan usaha batik hingga dirinya bisa bekerja. "Sekarang lega bisa gantian membantunya," tuturnya.
AHMAD RAFIQ
Terpopuler
Cerita di Balik Perseteruan Prabowo-Wiranto
Penghargaan Pluralisme Sultan Didesak untuk Dicabut
116 Pegawai Kementerian Agama Masuk Daftar Hitam
Jokowi Ubah Gaya demi Raih Suara