TEMPO.CO, Jakarta - Personel kelompok musik Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim, mengatakan sudah berteman dengan calon presiden Joko Widodo sejak lama. Namun, pertemanan ini akan mulai berjarak jika Jokowi nanti terpilih sebagai presiden 2014-2019. Alasannya, Slank tetap ingin bersikap kritis kepada semua pemimpin.
"Seminggu setelah menjadi presiden, kami menjaga jarak," kata Bimbim ketika ditemui di markas Slank, Jalan Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Mei 2014. Siapa pun presidennya, ujar Bimbim, Slank akan tetap kritis walaupun itu teman sendiri.
Bimbim mengatakan dukungan terhadap Jokowi lebih bersifat moral, bukan atas dasar materi. Dia mengatakan dukungan personel Slank ini atas nama pribadi (baca pula: Datangi Acara Mahfud, Bimbim Slank Cari Cawapres). Dia membebaskan penggemar berat Slank untuk memilih sesuai dengan yang penggemar inginkan. "Tapi biasanya mereka ikut kita," kata Bimbim (baca lagi:Kecewa SBY, Bimbim Slank: Hati-hati Memilih).
Joko Widodo hadir di markas kelompok musik Slank pukul 16.40 Wib diiringi teriakan dari pendukungnya dan penggemar Slank. "Hidup Jokowi! Hidup Slank," demkian riuh teriakan mereka. Jokowi mendapatkan lima lembar kertas dari Slank yang berisi nama-nama yang dianggap layak menjadi menteri, tujuh ide moral perbaikan Indonesia dan manifesto Slank. Mereka menyebutkan revolusi Slank.
Akhadi Wira Satriaji atau Kaka Slank mengatakan mereka sudah berteman lama dengan Jokowi sejak yang bersangkutan masih menjadi Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah. "Tak ada protokoler, Pak Jokowi asyik-asyik saja," kata Kaka. Pukul 17.30 Wib, pertemuan itu usai. Jokowi berpamitan sambil mencium pipi kanan kiri personel Slank.
SUNDARI
Terpopuler
Chevron Ancam Alihkan Rencana Investasi US$ 12 M
Di KPK, Airin Matikan Rokok Wartawan
Anak-anaknya Disorot Kamera, Istri Anas Protes
Purdi Chandra Ditahan, Primagama Tak Goyang
Buka Kantor di Jakarta, Apple Tawarkan Lowongan
Peneliti Temukan Formula Wajah Imut