TEMPO.CO, Jakarta - Greenpeace Indonesia mendaftarkan Raung (harimau Sumatera) dan Umba (lumba-lumba) ke Komisi Pemilihan Umum sebagai calon presiden dan wakil presiden. Raung dan Umba yang dimaksud hanyalah simbol berupa kostum macan dan lumba-lumba yang dikenakan aktivis Greenpeace ketika datang ke KPU sekitar pukul 10.10 WIB hari ini.
"Ini hanya simbol saja agar kandidat capres dan cawapres memiliki program-program yang ramah lingkungan," kata Arifsyah M. Nasution, Koordinator Kampanye Laut Greenpeace, di gedung KPU, Jumat, 16 Mei 2014.
Menurut Arif, mereka didaftarkan ke KPU karena belum ada bakal calon presiden yang seratus persen berkomitmen melindungi dan memulihkan lingkungan hidup Indonesia. "Harimau Sumatera telah kehilangan keluarganya akibat kebakaran hutan dan kehilangan separuh habitatnya," ujarnya. (Baca: MUI Keluarkan Fatwa Lindungi Hewan Langka)
Arifsyah menuturkan Indonesia kehilangan 15,8 persen juta hektare hutan pada 2002-2012, dan pada 2011-2012 mencapai level tertinggi. Adapun lumba-lumba kehilangan laut bersih akibat buangan minyak kotor. Dari temuan Greenpeace di pantai-pantai sepanjang Riau, ada 1.590 meter kubik minyak kotor yang mencemari kawasan pantai daerah itu. (Baca: Kerugian Pemanasan Global US$ 1,45 Triliun)
Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay yang menemui pasangan "capres dan cawapres" dari Greenpeace itu menyambut baik kehadiran belasan aktivis Greenpeace tersebut. Dia mengatakan pihaknya akan meneruskan usul itu kepada partai politik. "Karena salah satu syarat untuk mendaftarkan diri sebagai capres dan cawapres ialah (dicalonkan oleh) partai politik," ujarnya.
GANGSAR PARIKESIT
Berita Pilihan:
Ulama PPP: Prabowo-Hatta Tak Menjual di NU
Pastikan Koalisi, Aburizal Temui Mega Hari Ini
SBY Nilai Pemilu Ideal Terdiri dari Tiga Capres
Plinplan, Anak Syarief Hasan Dimarahi Hakim