TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta tolong kepada rakyat untuk membantu mengawasi proses pemilu. Mega berharap tak ada kecurangan yang membuat pemilihan umum berjalan tak jujur dan adil.
"Kami berharap masyarakat membantu kami sampai penghitungan terakhir," kata Mega di kediamannya, Rabu, 9 April 2014. Mega mengatakan kecurangan bisa terjadi di semua lini, bahkan sampai memanipulasi perolehan suara.
Mega berharap penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu bersikap netral. Sebagai peserta pemilu, kata Mega, PDI Perjuangan hanya bisa berharap penyelenggara tak mengutak-atik perolehan suara. Selain kenetralan KPU dan Bawaslu, Mega berharap intelijen tak bermain dan tidak ada politik uang. "Karena itu akan mencederai demokrasi," ujarnya.
Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan PDI Perjuangan sudah menemukan upaya kecurangan. Partai, kata dia, juga sudah menindaklanjuti ke panitia pengawas. Contoh pelanggaran seperti undangan C6 yang tak disertai jam selesai pencoblosan. Daerah lain melaporkan adanya pemilih hantu, pemilih anak-anak, dan yang sudah meninggal ternyata masih menerima C6.
"Kami juga mengerahkan seluruh jajaran saksi untuk mengawasi agar penghitungan kami terhadap 62 kursi fiktif itu nanti tidak terjadi di lapangan," ujar Hasto. Dia mengimbau masyarakat juga ikut mengawasi agar kecurangan bisa dihindari.
SUNDARI
Berita Terpopuler
Ada Jokowi, Media Asing: Pemimpin Tua Beristirahat
4 Maklumat Jokowi Jelang Hari Pencoblosan
Ical: Tak Ada Ganti Rugi di Lapindo
Sepekan lagi, SBY Nikmati Pesawat Baru