Jazilul menjelaskan alasan mempertimbangkan nama Sandiaga karena ibu Sandiaga berasal dari Jawa Barat. Dia juga mengkalim Sandiaga cukup populer karena anak muda di Jawa Barat dinamis. Jazilul menilai Sandiaga cukup gesit jika dibandingkan dengan calon lain.
"Namun ini perlu dijajaki lebih jauh karena pilkada ini salah satu tingkat kerumitan," tuturnya.
Suara PKB di Jawa Barat, kata Jazilul, masih membutuhkan dukungan dari partai lain sehingga harus melakukan koalisi. Kerumitan yang dia maksud adalah mencari pasangan. Komunikasi dengan partai lain untuk pencalonan itu disebut masih cair.
"PKB di Jawa Barat tidak bisa mengusung sendiri sehingga membutuhkan komunikasi dengan partai koalisi. Setidaknya PKS meski belum dirembuk secara resmi," tuturnya.
Jazilul membeberkan sudah ada pembicaraan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berkoalisi. Saat ditanya apakah sudah ada komunikasi dengan Sandiaga dan partai asalnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jazilul mengatakan itu sifatnya baru penjajakan.
"Itu penjajakan awal banget baru semacam aspirasi yang muncul dari Jawa Barat. Ini perlu dicek apakah Pak Sandiaga Uno mau atau tidak. Konon katanya mau," tuturnya.
Dia mengatakan belum ada pendekatan antara PKB dan Sandiaga. Selain itu, Jazilul menyebut jika Sandiaga tertarik maka harus ada upaya menaikkan elektoral.
Dia menjelaskan jika Ridwan Kamil (RK) diusung ke DKI, maka Sandiaga memiliki peluang yang cukup tinggi karena elektabilitas Ridwan Kamil paling tinggi di Jawa Barat. "Kalau di sana ada Pak RK mungkin sulit untuk Pak Sandiaga mengejar elektoral pak RK," ujarnya.
Penilaian terhadap Sandiaga, disebut masih tahap pengamatan bukan pada survei. Rencananya survei bakal dilakukan sekitar satu hingga dua minggu lagi.
Sementara untuk calon internal Cucun Ahmad Syamsurijal dan Syaiful Huda disebut baru saja terpilih sebagai DPR RI.
"Ya tingkat kerumitannya di situ karena Pak Cucun dan Pak Huda baru saja terpilih menjadi anggota DPR RI dan persyaratannya harus mundur," ucapnya.
DESTY LUTHFIANI | ANTARA
Pilihan editor: Golkar Jabar Gelar Survei Tahap Kedua, Lihat Konsistensi Elektabilitas Ridwan Kamil