Elon Musk Optimis Bumi Bebas Krisis Air

Rabu, 22 Mei 2024 20:15 WIB

Iklan
image-banner

Miliarder teknologi Elon Musk optimis bahwa Bumi akan terbebas dari krisis air. Menurutnya, Bumi terdiri dari 70 persen air dan 30 persen daratan.

Elon Musk Optimis Bumi Bebas Krisis Air

Miliarder teknologi Elon Musk optimis bahwa Bumi akan terbebas dari krisis air. Menurutnya, hal ini karena Bumi terdiri dari 70 persen air dan 30 persen daratan. “Jika alien datang ke Bumi, mereka akan menamai (planet) kita air karena (planet) kita terdiri dari 70 persen air dan 30 persen darat,” ujarnya pada Upacara Pembukaan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali, Senin, 20 Mei 2024.

  • Terobosan Teknologi

Elon Musk percaya bahwa krisis air dapat diatasi di masa depan karena biaya teknologi desalinasi yang semakin murah. Desalinasi memungkinkan air laut dapat diubah menjadi air tawar yang dapat dikonsumsi manusia.

  • Benarkah Desalinasi Semakin Murah?

Laporan Global Industry Analysts menyebut bahwa desalinasi semakin murah dan menjadi alternatif layak sebagai penghasil sumber air tawar. Hanya saja desalinasi membutuhkan banyak listrik dan selama ini sebagian besar listrik yang dihasilkan untuk desalinasi berasal dari energi fosil.

  • Miliaran Penduduk Dunia Belum Terlayani Air Minum

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut bahwa jumlah penduduk global di kawasan pedesaan yang belum terlayani air minum bersih pada 2022 sebanyak 2,2 miliar jiwa. Angka itu menurun dari 2,3 miliar jiwa pada 2015. Namun, jumlah penduduk di kawasan perkotaan yang belum terlayani air minum bersih justru meningkat sekitar 100 juta jiwa pada periode yang sama.

  • 48 Negara Berisiko Tinggi Kekurangan Air di 2030

Berdasarkan proyeksi standar World Resources Institute (WRI), ada 48 negara di seluruh dunia yang memiliki level risiko tinggi hingga sangat tinggi terhadap kekurangan air pada 2030. Sebagian besar di antaranya merupakan negara-negara berkembang di kawasan Asia Selatan, Jazirah Arab, dan Afrika Utara.

FAISAL JAVIER

Sumber: Energy Monitor, World Resources Institute