Profil Simone Biles, Atlet Top AS yang Mundur dari Olimpiade Tokyo

Ekspresi Simone Biles dalam Final Beregu Putri Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, Selasa, 27 Juli 2021. Atlet senam andalan Amerika Serikat tersebut mengagetkan publik dengan keputusannya menarik diri dari kompetisi beregu dan individual yang tersisa. REUTERS/Mike Blake
Ekspresi Simone Biles dalam Final Beregu Putri Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, Selasa, 27 Juli 2021. Atlet senam andalan Amerika Serikat tersebut mengagetkan publik dengan keputusannya menarik diri dari kompetisi beregu dan individual yang tersisa. REUTERS/Mike Blake

29 Juli 2021 00:00 WIB

Simone Biles  menggigit medali emasnya di podium setelah memenangkan final all-around individu putri saat Olimpiade Rio 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, 11 Agustus 2016. Biles merupakan peraih empat medali emas di Olimpiade 2016, atlet berusia 24 tahun ini memutuskan mundur untuk melindungi kesehatan mentalnya. REUTERS/Dylan Martinez
Simone Biles menggigit medali emasnya di podium setelah memenangkan final all-around individu putri saat Olimpiade Rio 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, 11 Agustus 2016. Biles merupakan peraih empat medali emas di Olimpiade 2016, atlet berusia 24 tahun ini memutuskan mundur untuk melindungi kesehatan mentalnya. REUTERS/Dylan Martinez

29 Juli 2021 00:00 WIB

Simone Biles dari Amerika Serikat beraksi di vault saat tampil di final senam artistik beregu putri Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, 27 Juli 2021. Keputusan Biles dihargai semua pihak dan diharapkan dapat menghilangkan stigma terhadap isu kesehatan mental para atlet dan masyarakat umum. REUTERS/Lindsey Wasson
Simone Biles dari Amerika Serikat beraksi di vault saat tampil di final senam artistik beregu putri Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, 27 Juli 2021. Keputusan Biles dihargai semua pihak dan diharapkan dapat menghilangkan stigma terhadap isu kesehatan mental para atlet dan masyarakat umum. REUTERS/Lindsey Wasson

29 Juli 2021 00:00 WIB

Tim senam AS, Grace McCallum, Jordan Chiles, Simone Biles dan Sunisa Lee merayakan medali perak di podium senam artistik beregu Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, 27 Juli 2021. Sebagai atlet papan atas, Biles memiliki pelatih yang memantaunya secara fisik, namun masih membutuhkan dukungan secara mental mengingat perubahan suasana kondisi kompetisi di masa pandemi. REUTERS/Mike Blake
Tim senam AS, Grace McCallum, Jordan Chiles, Simone Biles dan Sunisa Lee merayakan medali perak di podium senam artistik beregu Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, 27 Juli 2021. Sebagai atlet papan atas, Biles memiliki pelatih yang memantaunya secara fisik, namun masih membutuhkan dukungan secara mental mengingat perubahan suasana kondisi kompetisi di masa pandemi. REUTERS/Mike Blake

29 Juli 2021 00:00 WIB

Simone Biles merayakan peraihan lima medali emasnya pada Kejuaraan Dunia 2019, yang memecahkan rekor. Faktor penundaan kompetisi karena pandemi diduga menambah tekanan para atlet, terlebih mereka tidak dapat ditemani oleh keluarga dan penggemar akibat protokol kesehatan yang ketat. REUTERS/Wolfgang Rattay
Simone Biles merayakan peraihan lima medali emasnya pada Kejuaraan Dunia 2019, yang memecahkan rekor. Faktor penundaan kompetisi karena pandemi diduga menambah tekanan para atlet, terlebih mereka tidak dapat ditemani oleh keluarga dan penggemar akibat protokol kesehatan yang ketat. REUTERS/Wolfgang Rattay

29 Juli 2021 00:00 WIB

Simone Biles melambai dari tribun saat menyaksikan final senam artistik beregu putra Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, 28 Juli 2021. REUTERS/Dylan Martinez
Simone Biles melambai dari tribun saat menyaksikan final senam artistik beregu putra Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, 28 Juli 2021. REUTERS/Dylan Martinez

29 Juli 2021 00:00 WIB