Thailand Lepas Liarkan Puluhan Hiu Bambu yang Terancam Punah

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti pekan lalu melepaskan 40 hiu bambu berpita coklat, berusia antara 2 dan 3 bulan, di terumbu karang buatan yang dibuat khusus pada kedalaman 18 meter (60 kaki). REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti pekan lalu melepaskan 40 hiu bambu berpita coklat, berusia antara 2 dan 3 bulan, di terumbu karang buatan yang dibuat khusus pada kedalaman 18 meter (60 kaki). REUTERS/Kriengkrai Attanartwong

7 Juni 2021 00:00 WIB

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti telah merilis sejumlah hiu bambu remaja di Teluk selama beberapa bulan terakhir, berharap untuk menghapus spesies dari daftar merah
Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti telah merilis sejumlah hiu bambu remaja di Teluk selama beberapa bulan terakhir, berharap untuk menghapus spesies dari daftar merah "Hampir Terancam" dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam. REUTERS/Kriengkrai Attanartwong

7 Juni 2021 00:00 WIB

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti berharap hiu yang dilepasliarkan akan menetap di rumah baru mereka, di mana mereka awalnya akan dilindungi oleh karang buatan dan mudah-mudahan berkembang biak. REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti berharap hiu yang dilepasliarkan akan menetap di rumah baru mereka, di mana mereka awalnya akan dilindungi oleh karang buatan dan mudah-mudahan berkembang biak. REUTERS/Kriengkrai Attanartwong

7 Juni 2021 00:00 WIB

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Proyek ini sejauh ini telah membantu menetaskan, merawat, dan mengirim lebih dari 200 hiu bambu ke Teluk Thailand. REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Proyek ini sejauh ini telah membantu menetaskan, merawat, dan mengirim lebih dari 200 hiu bambu ke Teluk Thailand. REUTERS/Kriengkrai Attanartwong

7 Juni 2021 00:00 WIB

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut memperlihatkan hiu bambu bergaris coklat yang akan dilepas liarkan ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut memperlihatkan hiu bambu bergaris coklat yang akan dilepas liarkan ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. REUTERS/Kriengkrai Attanartwong

7 Juni 2021 00:00 WIB

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut memperlihatkan hiu bambu bergaris coklat yang akan dilepas liarkan ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut memperlihatkan hiu bambu bergaris coklat yang akan dilepas liarkan ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. REUTERS/Kriengkrai Attanartwong

7 Juni 2021 00:00 WIB