Kenya Sediakan Sekolah untuk Remaja Hamil dan Ibu Muda

Josephine Wanjiru, 19  tahun, belajar di dalam ruang kelas di sekolah menengah Serene Haven, yang menampung gadis hamil dan ibu remaja dengan bayinya di Nyeri, Kenya 20 Januari 2021. Stigma, kurangnya logistik dan uang memaksa ribuan remaja Kenya putus pendidikan setiap tahun setelah hamil. REUTERS/Monicah Mwangi
Josephine Wanjiru, 19 tahun, belajar di dalam ruang kelas di sekolah menengah Serene Haven, yang menampung gadis hamil dan ibu remaja dengan bayinya di Nyeri, Kenya 20 Januari 2021. Stigma, kurangnya logistik dan uang memaksa ribuan remaja Kenya putus pendidikan setiap tahun setelah hamil. REUTERS/Monicah Mwangi

9 Februari 2021 00:00 WIB

Para ibu muda menggendong anak-anaknya ke dalam perpustakaan saat mengumpulkan buku di sekolah menengah Serene Haven, yang menampung anak perempuan hamil dan ibu remaja dengan bayinya di Nyeri, Kenya 8 Januari 2021.  Sekolah tatap muka ditiadakan karena Covid-19 membuat secara tidak langsung meningkatkan kehamilan di kalangan remaja dan kekerasan seksual. REUTERS/Monicah Mwangi
Para ibu muda menggendong anak-anaknya ke dalam perpustakaan saat mengumpulkan buku di sekolah menengah Serene Haven, yang menampung anak perempuan hamil dan ibu remaja dengan bayinya di Nyeri, Kenya 8 Januari 2021. Sekolah tatap muka ditiadakan karena Covid-19 membuat secara tidak langsung meningkatkan kehamilan di kalangan remaja dan kekerasan seksual. REUTERS/Monicah Mwangi

9 Februari 2021 00:00 WIB

9 Februari 2021 00:00 WIB

9 Februari 2021 00:00 WIB

9 Februari 2021 00:00 WIB

Ibu remaja membawa anak mereka ke luar asrama di sekolah menengah Serene Haven, yang menampung gadis hamil dan ibu remaja dengan bayi mereka di Nyeri, Kenya 20 Januari 2021. REUTERS/Monicah Mwangi
Ibu remaja membawa anak mereka ke luar asrama di sekolah menengah Serene Haven, yang menampung gadis hamil dan ibu remaja dengan bayi mereka di Nyeri, Kenya 20 Januari 2021. REUTERS/Monicah Mwangi

9 Februari 2021 00:00 WIB