Menengok Desa Pembuat Mie Terpopuler Sejak 200 Tahun Lalu

Sorang penduduk desa mengeringkan mi di Desa Huangjiazhuang di Distrik Maiji, Kota Tianshui, Provinsi Gansu, Cinaada 30 November 2020. Proses pembuatan mi di desa tersebut memiliki sejarah lebih dari 200 tahun. Mi buatan desa itu tidak hanya populer di kalangan penduduk setempat, tetapi juga laris terjual ke seluruh penjuru China melalui platform perdagangan elektronik (e-commerce). Xinhua/Ma Xiping
Sorang penduduk desa mengeringkan mi di Desa Huangjiazhuang di Distrik Maiji, Kota Tianshui, Provinsi Gansu, Cinaada 30 November 2020. Proses pembuatan mi di desa tersebut memiliki sejarah lebih dari 200 tahun. Mi buatan desa itu tidak hanya populer di kalangan penduduk setempat, tetapi juga laris terjual ke seluruh penjuru China melalui platform perdagangan elektronik (e-commerce). Xinhua/Ma Xiping

1 Desember 2020 00:00 WIB

Seorang penduduk desa mengeringkan mi di Desa Huangjiazhuang di Distrik Maiji, Kota Tianshui, Provinsi Gansu, Cina, 30 November 2020. Proses pembuatan mi di desa tersebut memiliki sejarah lebih dari 200 tahun. Mi buatan desa itu tidak hanya populer di kalangan penduduk setempat, tetapi juga laris terjual ke seluruh penjuru China melalui platform perdagangan elektronik (e-commerce). Xinhua/Ma Xiping
Seorang penduduk desa mengeringkan mi di Desa Huangjiazhuang di Distrik Maiji, Kota Tianshui, Provinsi Gansu, Cina, 30 November 2020. Proses pembuatan mi di desa tersebut memiliki sejarah lebih dari 200 tahun. Mi buatan desa itu tidak hanya populer di kalangan penduduk setempat, tetapi juga laris terjual ke seluruh penjuru China melalui platform perdagangan elektronik (e-commerce). Xinhua/Ma Xiping

1 Desember 2020 00:00 WIB

Foto dari udara menunjukkan seorang penduduk desa mengeringkan mi di Desa Huangjiazhuang di Distrik Maiji, Kota Tianshui, Provinsi Gansu, Cina, 30 November 2020. Proses pembuatan mi di desa tersebut memiliki sejarah lebih dari 200 tahun. Mi buatan desa itu tidak hanya populer di kalangan penduduk setempat, tetapi juga laris terjual ke seluruh penjuru China melalui platform perdagangan elektronik (e-commerce). Xinhua/Ma Xiping
Foto dari udara menunjukkan seorang penduduk desa mengeringkan mi di Desa Huangjiazhuang di Distrik Maiji, Kota Tianshui, Provinsi Gansu, Cina, 30 November 2020. Proses pembuatan mi di desa tersebut memiliki sejarah lebih dari 200 tahun. Mi buatan desa itu tidak hanya populer di kalangan penduduk setempat, tetapi juga laris terjual ke seluruh penjuru China melalui platform perdagangan elektronik (e-commerce). Xinhua/Ma Xiping

1 Desember 2020 00:00 WIB

Seorang penduduk desa membentangkan mi di Desa Huangjiazhuang di Distrik Maiji, Kota Tianshui, Provinsi Gansu, Cina, 30 November 2020. Proses pembuatan mi di desa tersebut memiliki sejarah lebih dari 200 tahun. Mi buatan desa itu tidak hanya populer di kalangan penduduk setempat, tetapi juga laris terjual ke seluruh penjuru China melalui platform perdagangan elektronik (e-commerce). Xinhua/Ma Xiping
Seorang penduduk desa membentangkan mi di Desa Huangjiazhuang di Distrik Maiji, Kota Tianshui, Provinsi Gansu, Cina, 30 November 2020. Proses pembuatan mi di desa tersebut memiliki sejarah lebih dari 200 tahun. Mi buatan desa itu tidak hanya populer di kalangan penduduk setempat, tetapi juga laris terjual ke seluruh penjuru China melalui platform perdagangan elektronik (e-commerce). Xinhua/Ma Xiping

1 Desember 2020 00:00 WIB

 Seorang penduduk desa mengeringkan mi di Desa Huangjiazhuang di Distrik Maiji, Kota Tianshui, Provinsi Gansu, Cina, 30 November 2020. Proses pembuatan mi di desa tersebut memiliki sejarah lebih dari 200 tahun. Mi buatan desa itu tidak hanya populer di kalangan penduduk setempat, tetapi juga laris terjual ke seluruh penjuru China melalui platform perdagangan elektronik (e-commerce). Xinhua/Ma Xiping
Seorang penduduk desa mengeringkan mi di Desa Huangjiazhuang di Distrik Maiji, Kota Tianshui, Provinsi Gansu, Cina, 30 November 2020. Proses pembuatan mi di desa tersebut memiliki sejarah lebih dari 200 tahun. Mi buatan desa itu tidak hanya populer di kalangan penduduk setempat, tetapi juga laris terjual ke seluruh penjuru China melalui platform perdagangan elektronik (e-commerce). Xinhua/Ma Xiping

1 Desember 2020 00:00 WIB