Fotografer REUTERS Raih Penghargaan Pulitzer 2020

Demonstran anti-ekstradisi ditahan oleh polisi huru hara saat bentrokan di depan kantor polisi Mong Kok, Hong Kong, 2 September 2019. Fotografer Reuters memenangkan penghargaan Pulitzer pada kategori Breaking News Photography. REUTERS/Tyrone Siu
Demonstran anti-ekstradisi ditahan oleh polisi huru hara saat bentrokan di depan kantor polisi Mong Kok, Hong Kong, 2 September 2019. Fotografer Reuters memenangkan penghargaan Pulitzer pada kategori Breaking News Photography. REUTERS/Tyrone Siu

5 Mei 2020 00:00 WIB

Demonstran anti-pemerintah berlari saat bentrokan dengan polisi huru-hara di Chinese University of Hong Kong, Hong Kong, 12 November 2019. Pulitzer merupakan penghargaan bergengsi bagi dunia jurnalistik di Amerika Serikat. REUTERS/Tyrone Siu
Demonstran anti-pemerintah berlari saat bentrokan dengan polisi huru-hara di Chinese University of Hong Kong, Hong Kong, 12 November 2019. Pulitzer merupakan penghargaan bergengsi bagi dunia jurnalistik di Amerika Serikat. REUTERS/Tyrone Siu

5 Mei 2020 00:00 WIB

Demonstran anti-pemerintah bentrokan dengan polisi huru-hara di Chinese University of Hong Kong, in Hong Kong, 12 November 2019. REUTERS/Tyrone Siu
Demonstran anti-pemerintah bentrokan dengan polisi huru-hara di Chinese University of Hong Kong, in Hong Kong, 12 November 2019. REUTERS/Tyrone Siu

5 Mei 2020 00:00 WIB

Polisi menembakan gas air mata dan peluru karet saat bentrokan dengan demonstran anti-pemerintah di Sham Shui Po, Hong Kong, 14 August 14, 2019.REUTERS/Thomas Peter
Polisi menembakan gas air mata dan peluru karet saat bentrokan dengan demonstran anti-pemerintah di Sham Shui Po, Hong Kong, 14 August 14, 2019.REUTERS/Thomas Peter

5 Mei 2020 00:00 WIB

Seorang wanita pro-China merekam aksi demonstran anti-pemerintah saat berunjuk rasa di stasiun Yuen Long, Hong Kong, 12 September 2019. REUTERS/Jorge Silva
Seorang wanita pro-China merekam aksi demonstran anti-pemerintah saat berunjuk rasa di stasiun Yuen Long, Hong Kong, 12 September 2019. REUTERS/Jorge Silva

5 Mei 2020 00:00 WIB

Ratusan demonstran memenuhi jalanan saat melakukan aksi unjuk rasa saat menuntut pemimpinnya untuk turun dan menarik RUU ekstradisi di Hong Kong, 16 Juni 2019. REUTERS/Athit Perawongmetha
Ratusan demonstran memenuhi jalanan saat melakukan aksi unjuk rasa saat menuntut pemimpinnya untuk turun dan menarik RUU ekstradisi di Hong Kong, 16 Juni 2019. REUTERS/Athit Perawongmetha

5 Mei 2020 00:00 WIB