Menyamar Jadi Pendemo Hong Kong, Polisi Ini Jadi Sasaran Massa

Petugas medis mengevakuasi seorang polisi yang menyamar saat unjuk rasa di Bandara Hong Kong, Cina, 13 Agustus 2019. Polisi Hong Kong mengakui mengerahkan petugas yang menyamar sebagai pengunjuk rasa anti-pemerintah, selama kerusuhan besar yang mengguncang kota. REUTERS/Thomas Peter
Petugas medis mengevakuasi seorang polisi yang menyamar saat unjuk rasa di Bandara Hong Kong, Cina, 13 Agustus 2019. Polisi Hong Kong mengakui mengerahkan petugas yang menyamar sebagai pengunjuk rasa anti-pemerintah, selama kerusuhan besar yang mengguncang kota. REUTERS/Thomas Peter

14 Agustus 2019 00:00 WIB

Petugas medis mengevakuasi seorang polisi yang menyamar saat unjuk rasa di Bandara Hong Kong, Cina, 13 Agustus 2019. Menurut juru bicara kepolisian, beberapa anggotanya menjadi beberapa karakter, termasuk menyamar menjadi pengunjuk rasa. REUTERS/Thomas Peter
Petugas medis mengevakuasi seorang polisi yang menyamar saat unjuk rasa di Bandara Hong Kong, Cina, 13 Agustus 2019. Menurut juru bicara kepolisian, beberapa anggotanya menjadi beberapa karakter, termasuk menyamar menjadi pengunjuk rasa. REUTERS/Thomas Peter

14 Agustus 2019 00:00 WIB

Petugas medis mengevakuasi seorang polisi yang menyamar saat unjuk rasa di Bandara Hong Kong, Cina, 13 Agustus 2019. Polisi menyatakan bahwa para polisi yang menyamar itu hanya menargetkan perusuh yang sangat ekstrem. REUTERS/Thomas Peter
Petugas medis mengevakuasi seorang polisi yang menyamar saat unjuk rasa di Bandara Hong Kong, Cina, 13 Agustus 2019. Polisi menyatakan bahwa para polisi yang menyamar itu hanya menargetkan perusuh yang sangat ekstrem. REUTERS/Thomas Peter

14 Agustus 2019 00:00 WIB

Petugas medis mengevakuasi seorang polisi yang menyamar saat unjuk rasa di Bandara Hong Kong, Cina, 13 Agustus 2019. Polisi yang menyamar itu sempat menjadi sasaran para demonstran. REUTERS/Thomas Peter
Petugas medis mengevakuasi seorang polisi yang menyamar saat unjuk rasa di Bandara Hong Kong, Cina, 13 Agustus 2019. Polisi yang menyamar itu sempat menjadi sasaran para demonstran. REUTERS/Thomas Peter

14 Agustus 2019 00:00 WIB