Jalan-jalan ke Situs Arkeologi Karajia yang Berusia 600 Tahun

Sejumlah sarkofagus dari budaya Chachapoyas yang terlihat dari tanah liat di situs arkeologi Karajia, di Chachapoyas, Peru, 15 November 2017. Situs ini diperkirakan dibangun sekitar 600 tahun yang lalu yang  memiliki tinggi sekitar 2,5 meter. REUTERS/Guadalupe Pardo
Sejumlah sarkofagus dari budaya Chachapoyas yang terlihat dari tanah liat di situs arkeologi Karajia, di Chachapoyas, Peru, 15 November 2017. Situs ini diperkirakan dibangun sekitar 600 tahun yang lalu yang memiliki tinggi sekitar 2,5 meter. REUTERS/Guadalupe Pardo

17 November 2017 00:00 WIB

Sejumlah sarkofagus dari budaya Chachapoyas yang berada di situs arkeologi Karajia, di Chachapoyas, Peru, 15 November 2017. Sarkofagus ini dibangun oleh orang-orang Chachapoya, yang ditujukan untuk orang-orang penting dalam budaya mereka. REUTERS/Guadalupe Pardo
Sejumlah sarkofagus dari budaya Chachapoyas yang berada di situs arkeologi Karajia, di Chachapoyas, Peru, 15 November 2017. Sarkofagus ini dibangun oleh orang-orang Chachapoya, yang ditujukan untuk orang-orang penting dalam budaya mereka. REUTERS/Guadalupe Pardo

17 November 2017 00:00 WIB

Dua llamas terlihat di Benteng Kuelap, di Chachapoyas, Peru, 14 November 2017. REUTERS/Guadalupe Pardo
Dua llamas terlihat di Benteng Kuelap, di Chachapoyas, Peru, 14 November 2017. REUTERS/Guadalupe Pardo

17 November 2017 00:00 WIB

Dua llamas terlihat di Benteng Kuelap, di Chachapoyas, Peru, 14 November 2017. REUTERS/Guadalupe Pardo
Dua llamas terlihat di Benteng Kuelap, di Chachapoyas, Peru, 14 November 2017. REUTERS/Guadalupe Pardo

17 November 2017 00:00 WIB

Wisatawan berjalan-jalan di Benteng Kuelap, di Chachapoyas, Peru, 14 November 2017. REUTERS/Guadalupe Pardo
Wisatawan berjalan-jalan di Benteng Kuelap, di Chachapoyas, Peru, 14 November 2017. REUTERS/Guadalupe Pardo

17 November 2017 00:00 WIB

Wisatawan berjalan-jalan di kawasan Benteng Kuelap, di Chachapoyas, Peru, 14 November 2017. REUTERS/Guadalupe Pardo
Wisatawan berjalan-jalan di kawasan Benteng Kuelap, di Chachapoyas, Peru, 14 November 2017. REUTERS/Guadalupe Pardo

17 November 2017 00:00 WIB