Melihat Kaum Pigmi di Pulau Idjwi Kongo

Seorang bocah pigmi berumur 10 tahun, tertawa saat mengangkat hasil panennya di tepi Danau Kivu di pulau Idjwi di Republik Demokratik Kongo, 24 November 2016. Pulau Idjwi, merupakan pulau terbesar di Republik Demokratik Kongo yang ditinggali oleh suku Mbuti yang merupakan salah satu dari beberapa kelompok Pigmi di Kongo. REUTERS
Seorang bocah pigmi berumur 10 tahun, tertawa saat mengangkat hasil panennya di tepi Danau Kivu di pulau Idjwi di Republik Demokratik Kongo, 24 November 2016. Pulau Idjwi, merupakan pulau terbesar di Republik Demokratik Kongo yang ditinggali oleh suku Mbuti yang merupakan salah satu dari beberapa kelompok Pigmi di Kongo. REUTERS

13 Januari 2017 00:00 WIB

Seorang bocah pigmi melihat dua orang pria tengah memperbaiki jaring ikan di pulau Idjwi di Republik Demokratik Kongo, 25 November 2016. Pigmi merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk berbagai kelompok etnis di seluruh dunia yang rata-rata tingginya sangat pendek yang tidak melebihi 150 cm. REUTERS
Seorang bocah pigmi melihat dua orang pria tengah memperbaiki jaring ikan di pulau Idjwi di Republik Demokratik Kongo, 25 November 2016. Pigmi merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk berbagai kelompok etnis di seluruh dunia yang rata-rata tingginya sangat pendek yang tidak melebihi 150 cm. REUTERS

13 Januari 2017 00:00 WIB

Seorang pria, Mwenyezi (36), memainkan gitar saat menghibur bocah pigmi di pulau Idjwi di Republik Demokratik Kongo, 25 November 2016. Telah ribuan tahun, kaum pigmi hidup sebagai pemburu dan petani ditengah hutan dan danau yang memudahkannya untuk mencari makan dan bekerja. REUTERS
Seorang pria, Mwenyezi (36), memainkan gitar saat menghibur bocah pigmi di pulau Idjwi di Republik Demokratik Kongo, 25 November 2016. Telah ribuan tahun, kaum pigmi hidup sebagai pemburu dan petani ditengah hutan dan danau yang memudahkannya untuk mencari makan dan bekerja. REUTERS

13 Januari 2017 00:00 WIB

Seorang wanita (60) yang menderita malaria tergelatk di rumahnya di pulau Idjwi di Republik Demokratik Kongo, November 22, 2016. Pulau Idjwi kini tidak lagi sehat, banyak warga yang sakit dan kehilangan mata pencahariannya karena masuknya suku Bantu di tempat tinggal mereka. REUTERS
Seorang wanita (60) yang menderita malaria tergelatk di rumahnya di pulau Idjwi di Republik Demokratik Kongo, November 22, 2016. Pulau Idjwi kini tidak lagi sehat, banyak warga yang sakit dan kehilangan mata pencahariannya karena masuknya suku Bantu di tempat tinggal mereka. REUTERS

13 Januari 2017 00:00 WIB

Seorang wanita membakar buah singkong sebagai bahan makanannya sambil menyusui anaknya di pulau Idjwi di Republik Demokratik Kongo, 18 Mei 2016. REUTERS
Seorang wanita membakar buah singkong sebagai bahan makanannya sambil menyusui anaknya di pulau Idjwi di Republik Demokratik Kongo, 18 Mei 2016. REUTERS

13 Januari 2017 00:00 WIB

Seorang kakek, Kavuha (73) tengah memperbaiki wadahnya yang rusak di sebuah kap pigmi Kagorwa di pulau Idjwi di Republik Demokratik Kongo, November 22, 2016. REUTERS
Seorang kakek, Kavuha (73) tengah memperbaiki wadahnya yang rusak di sebuah kap pigmi Kagorwa di pulau Idjwi di Republik Demokratik Kongo, November 22, 2016. REUTERS

13 Januari 2017 00:00 WIB