Berburu Jamu Berkualitas di Kemenperin

Pengunjung mencium aroma jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Pengunjung mencium aroma jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

1 September 2015 00:00 WIB

Penjaga stan menata jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Penjaga stan menata jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

1 September 2015 00:00 WIB

Pengunjung mencium aroma jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Pengunjung mencium aroma jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

1 September 2015 00:00 WIB

Penjaga stan menata jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Penjaga stan menata jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

1 September 2015 00:00 WIB

Penjaga stan menata jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Penjaga stan menata jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

1 September 2015 00:00 WIB

Pengunjung mencoba jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Pengunjung mencoba jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

1 September 2015 00:00 WIB