Elpiji Langka, Pengerajin Tahu Gunakan Kayu Bakar

Editor

Jumat, 6 Maret 2015 10:48 WIB

Pekerja sedang membuat tahu di pabrik tahu. Pelaku industri terpaksa menggunakan tabung elpiji 12 kg, karena tabung 3 kg semakin sulit didapat. Cibuntu, Bandung, 6 Maret 2015. TEMPO/Prima Mulia

6 Maret 2015 00:00 WIB

Pekerja sedang meletakan tahu ke dalam cetakan, proses pembuatan tahu memakan waktu yang lama. Para pengerajin tahu semakin disulitkan dengan terbatasnya jumlah tabung elpiji, sebagai bahan baku produksi. Cibuntu, Bandung, 6 Maret 2015. TEMPO/Prima Mulia

6 Maret 2015 00:00 WIB

Pedagang menjual kayu bakar seharga Rp 150.000 per gerobak,kayu digunakan sebagai bahan bakar produksi. Cibuntu, Bandung, 6 Maret 2015. TEMPO/Prima Mulia

6 Maret 2015 00:00 WIB

Pekerja memindahkan tahu yang telah selesai di produksi, sebagian pabrik kembali menggunakan kayu bakar. Kendati ongkos produksi membengkak, pabrik tetap menjual tahu dengan harga satuan Rp 500. Cibuntu, Bandung, 6 Maret 2015. TEMPO/Prima Mulia

6 Maret 2015 00:00 WIB

Pekerja membuat pasta tahu, menggunakan kayu bakar Cibuntu, Bandung, 6 Maret 2015. Kayu bakar digunakan untuk produksi, akibat langkanya tabung elpiji. TEMPO/Prima Mulia

6 Maret 2015 00:00 WIB

Pekerja membuat tahu di pabrik tahu, dengan menggunakan tungku kayu bakar, di kawasan Cibuntu, Bandung, Jawa Barat, 6 Maret 2015. Pabrik tahu terpaksa menggunakan tabung elpiji 12 kg, karena tabung 3 kg semakin sulit didapat. TEMPO/Prima Mulia

6 Maret 2015 00:00 WIB