Pemekaran Kabupaten di NTT, Masyarakat Adat ke Senayan

Masyarakat adat Amanatun menuju ruang rapat dalam pertemuan dengan perwakilan anggota dewan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 8 September 2014. Kedatangan tokoh adat dan masyarakat Amanatun bertujuan untuk meminta pihak terkait mengusulkan Amanatun dimekarkan menjadi kabupaten baru di NTT. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Masyarakat adat Amanatun menuju ruang rapat dalam pertemuan dengan perwakilan anggota dewan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 8 September 2014. Kedatangan tokoh adat dan masyarakat Amanatun bertujuan untuk meminta pihak terkait mengusulkan Amanatun dimekarkan menjadi kabupaten baru di NTT. TEMPO/Dhemas Reviyanto

8 September 2014 00:00 WIB

Masyarakat adat Amanatun tiba di ruang rapat sebelum pertemuan dengan perwakilan anggota DPR di Senayan, Jakarta, 8 September 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Masyarakat adat Amanatun tiba di ruang rapat sebelum pertemuan dengan perwakilan anggota DPR di Senayan, Jakarta, 8 September 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

8 September 2014 00:00 WIB

Anggota DPR Dapil NTT Fary Djemy Francis (kedua kanan) disaksikkan Saleh Husin (kanan) bersalaman ala tradisi NTT dengan Ketua Adat Amanatun seusai pertemuan di Senayan, Jakarta, 8 September 2014. ANTARA/Ismar Patrizki
Anggota DPR Dapil NTT Fary Djemy Francis (kedua kanan) disaksikkan Saleh Husin (kanan) bersalaman ala tradisi NTT dengan Ketua Adat Amanatun seusai pertemuan di Senayan, Jakarta, 8 September 2014. ANTARA/Ismar Patrizki

8 September 2014 00:00 WIB

Masyarakat adat Amanatun usai pertemuan dengan perwakilan anggota dewan di Senayan, Jakarta, 8 September 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Masyarakat adat Amanatun usai pertemuan dengan perwakilan anggota dewan di Senayan, Jakarta, 8 September 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

8 September 2014 00:00 WIB

Perwakilan masyarakat adat Amanatun melakukan audiensi dengan anggota DPR Dapil NTT di Senayan, Jakarta, 8 September 2014. ANTARA/Ismar Patrizki
Perwakilan masyarakat adat Amanatun melakukan audiensi dengan anggota DPR Dapil NTT di Senayan, Jakarta, 8 September 2014. ANTARA/Ismar Patrizki

8 September 2014 00:00 WIB