Mencegah Kepunahan Lumba-lumba Pink Sungai Amazon

Peneliti lapangan dari Mamiraua Institute of Sustainable Development menangkap lumba-lumba pink Sungai Amazon saat ekspedisi di Danau Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 19 Agustus 2024. Ekspedisi ini bertujuan untuk mengecek kesehatan hewan-hewan langka, memasang pelacak GPS satelit untuk memantau pergerakan dan reaksi mereka terhadap efek panas serta kekeringan tahun ini. REUTERS/Bruno Kelly
Peneliti lapangan dari Mamiraua Institute of Sustainable Development menangkap lumba-lumba pink Sungai Amazon saat ekspedisi di Danau Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 19 Agustus 2024. Ekspedisi ini bertujuan untuk mengecek kesehatan hewan-hewan langka, memasang pelacak GPS satelit untuk memantau pergerakan dan reaksi mereka terhadap efek panas serta kekeringan tahun ini. REUTERS/Bruno Kelly

24 Agustus 2024 00:00 WIB

Peneliti lapangan dari Mamiraua Institute of Sustainable Development menangkap lumba-lumba pink Sungai Amazon saat ekspedisi di Danau Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 19 Agustus 2024. Lumba-lumba pink langka yang dijuluki Bufeo ini merupakan spesies air tawar unik yang hanya ditemukan di sungai-sungai Amerika Selatan dan merupakan salah satu dari segelintir spesies lumba-lumba air tawar yang tersisa di dunia. REUTERS/Bruno Kelly
Peneliti lapangan dari Mamiraua Institute of Sustainable Development menangkap lumba-lumba pink Sungai Amazon saat ekspedisi di Danau Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 19 Agustus 2024. Lumba-lumba pink langka yang dijuluki Bufeo ini merupakan spesies air tawar unik yang hanya ditemukan di sungai-sungai Amerika Selatan dan merupakan salah satu dari segelintir spesies lumba-lumba air tawar yang tersisa di dunia. REUTERS/Bruno Kelly

24 Agustus 2024 00:00 WIB

Peneliti lapangan dari Mamiraua Institute of Sustainable Development mengambil sampel biologis lumba-lumba pink Sungai Amazon saat ekspedisi di Danau Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 19 Agustus 2024. Tahun 2023, sebanyak 300 lumba-lumba pink mati yang sebagian besar berada di Danau Tefe mati akibat kekeringan terpanjang dalam sejarah hutan hujan Amazon. REUTERS/Bruno Kelly
Peneliti lapangan dari Mamiraua Institute of Sustainable Development mengambil sampel biologis lumba-lumba pink Sungai Amazon saat ekspedisi di Danau Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 19 Agustus 2024. Tahun 2023, sebanyak 300 lumba-lumba pink mati yang sebagian besar berada di Danau Tefe mati akibat kekeringan terpanjang dalam sejarah hutan hujan Amazon. REUTERS/Bruno Kelly

24 Agustus 2024 00:00 WIB

Peneliti lapangan dari Mamiraua Institute of Sustainable Development memeriksa kesehatan lumba-lumba pink Sungai Amazon saat ekspedisi di Danau Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 19 Agustus 2024. Siklus reproduksi yang lambat membuat populasi hewan langka ini sangat rentan terhadap ancaman. REUTERS/Bruno Kelly
Peneliti lapangan dari Mamiraua Institute of Sustainable Development memeriksa kesehatan lumba-lumba pink Sungai Amazon saat ekspedisi di Danau Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 19 Agustus 2024. Siklus reproduksi yang lambat membuat populasi hewan langka ini sangat rentan terhadap ancaman. REUTERS/Bruno Kelly

24 Agustus 2024 00:00 WIB

Peneliti lapangan dari Mamiraua Institute of Sustainable Development mengambil sampel biologis lumba-lumba pink Sungai Amazon saat ekspedisi di Danau Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 19 Agustus 2024. REUTERS/Bruno Kelly
Peneliti lapangan dari Mamiraua Institute of Sustainable Development mengambil sampel biologis lumba-lumba pink Sungai Amazon saat ekspedisi di Danau Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 19 Agustus 2024. REUTERS/Bruno Kelly

24 Agustus 2024 00:00 WIB

Foto udara menunjukkan lumba-lumba sungai Amazon berenang di Danau Tefe selama ekspedisi oleh Institut Pembangunan Berkelanjutan Mamiraua, di negara bagian Amazonas, Brasil, 17 Agustus 2024. REUTERS/Bruno Kelly
Foto udara menunjukkan lumba-lumba sungai Amazon berenang di Danau Tefe selama ekspedisi oleh Institut Pembangunan Berkelanjutan Mamiraua, di negara bagian Amazonas, Brasil, 17 Agustus 2024. REUTERS/Bruno Kelly

24 Agustus 2024 00:00 WIB