Otto Hasibuan Minta Masyarakat Tidak Buat Narasi Negatif kepada Jokowi dan Keluarga

Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga Jokowi, Otto Hasibuan memberikan keterangan saat konferensi pers tentang gugatan perbuatan melawan hukum atas penerimaan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 di Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. Otto menegaskan bahwa tuduhan yang diberikan kepada keluarga Presiden RI Joko Widodo seperti Ijazah Palsu Presiden, praktik politik dinasti dan gugatan melawan hukum yang melibatkan KPU dan MK tidak terbukti, dan ia meminta kepada masyarakat untuk berhenti membuat narasi negatif terhadap Jokowi dan keluarganya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga Jokowi, Otto Hasibuan memberikan keterangan saat konferensi pers tentang gugatan perbuatan melawan hukum atas penerimaan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 di Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. Otto menegaskan bahwa tuduhan yang diberikan kepada keluarga Presiden RI Joko Widodo seperti Ijazah Palsu Presiden, praktik politik dinasti dan gugatan melawan hukum yang melibatkan KPU dan MK tidak terbukti, dan ia meminta kepada masyarakat untuk berhenti membuat narasi negatif terhadap Jokowi dan keluarganya. TEMPO/ Febri Angga Palguna

3 Juni 2024 00:00 WIB

Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga Joko Widodo, Otto Hasibuan (tengah) memberikan keterangan saat konferensi pers tentang gugatan perbuatan melawan hukum atas penerimaan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 di Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. Otto menegaskan bahwa tuduhan yang diberikan kepada keluarga Presiden RI Joko Widodo seperti Ijazah Palsu Presiden, praktik politik dinasti dan gugatan melawan hukum yang melibatkan KPU dan MK tidak terbukti, dan ia meminta kepada masyarakat untuk berhenti membuat narasi negatif terhadap Jokowi dan keluarganya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga Joko Widodo, Otto Hasibuan (tengah) memberikan keterangan saat konferensi pers tentang gugatan perbuatan melawan hukum atas penerimaan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 di Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. Otto menegaskan bahwa tuduhan yang diberikan kepada keluarga Presiden RI Joko Widodo seperti Ijazah Palsu Presiden, praktik politik dinasti dan gugatan melawan hukum yang melibatkan KPU dan MK tidak terbukti, dan ia meminta kepada masyarakat untuk berhenti membuat narasi negatif terhadap Jokowi dan keluarganya. TEMPO/ Febri Angga Palguna

3 Juni 2024 00:00 WIB

Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga Joko Widodo, Otto Hasibuan memberikan keterangan saat konferensi pers tentang gugatan perbuatan melawan hukum atas penerimaan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 di Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. Otto menegaskan bahwa tuduhan yang diberikan kepada keluarga Presiden RI Joko Widodo seperti Ijazah Palsu Presiden, praktik politik dinasti dan gugatan melawan hukum yang melibatkan KPU dan MK tidak terbukti, dan ia meminta kepada masyarakat untuk berhenti membuat narasi negatif terhadap Jokowi dan keluarganya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga Joko Widodo, Otto Hasibuan memberikan keterangan saat konferensi pers tentang gugatan perbuatan melawan hukum atas penerimaan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 di Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. Otto menegaskan bahwa tuduhan yang diberikan kepada keluarga Presiden RI Joko Widodo seperti Ijazah Palsu Presiden, praktik politik dinasti dan gugatan melawan hukum yang melibatkan KPU dan MK tidak terbukti, dan ia meminta kepada masyarakat untuk berhenti membuat narasi negatif terhadap Jokowi dan keluarganya. TEMPO/ Febri Angga Palguna

3 Juni 2024 00:00 WIB

Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga Joko Widodo, Otto Hasibuan memberikan keterangan saat konferensi pers tentang gugatan perbuatan melawan hukum atas penerimaan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 di Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. Otto menegaskan bahwa tuduhan yang diberikan kepada keluarga Presiden RI Joko Widodo seperti Ijazah Palsu Presiden, praktik politik dinasti dan gugatan melawan hukum yang melibatkan KPU dan MK tidak terbukti, dan ia meminta kepada masyarakat untuk berhenti membuat narasi negatif terhadap Jokowi dan keluarganya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga Joko Widodo, Otto Hasibuan memberikan keterangan saat konferensi pers tentang gugatan perbuatan melawan hukum atas penerimaan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 di Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. Otto menegaskan bahwa tuduhan yang diberikan kepada keluarga Presiden RI Joko Widodo seperti Ijazah Palsu Presiden, praktik politik dinasti dan gugatan melawan hukum yang melibatkan KPU dan MK tidak terbukti, dan ia meminta kepada masyarakat untuk berhenti membuat narasi negatif terhadap Jokowi dan keluarganya. TEMPO/ Febri Angga Palguna

3 Juni 2024 00:00 WIB

Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga Joko Widodo, Otto Hasibuan memberikan keterangan saat konferensi pers tentang gugatan perbuatan melawan hukum atas penerimaan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 di Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. Otto menegaskan bahwa tuduhan yang diberikan kepada keluarga Presiden RI Joko Widodo seperti Ijazah Palsu Presiden, praktik politik dinasti dan gugatan melawan hukum yang melibatkan KPU dan MK tidak terbukti, dan ia meminta kepada masyarakat untuk berhenti membuat narasi negatif terhadap Jokowi dan keluarganya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga Joko Widodo, Otto Hasibuan memberikan keterangan saat konferensi pers tentang gugatan perbuatan melawan hukum atas penerimaan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 di Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. Otto menegaskan bahwa tuduhan yang diberikan kepada keluarga Presiden RI Joko Widodo seperti Ijazah Palsu Presiden, praktik politik dinasti dan gugatan melawan hukum yang melibatkan KPU dan MK tidak terbukti, dan ia meminta kepada masyarakat untuk berhenti membuat narasi negatif terhadap Jokowi dan keluarganya. TEMPO/ Febri Angga Palguna

3 Juni 2024 00:00 WIB