Sebanyak 120 Lumba-lumba Mati Akibat Kekeringan dan Suhu Panas

Seekor lumba-lumba mati terlihat di danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. Bangkai 120 lumba-lumba sungai ditemukan mengambang di anak sungai Amazon sejak pekan lalu yang diduga para ahli disebabkan oleh kekeringan parah dan panas. REUTERS/Bruno Kelly
Seekor lumba-lumba mati terlihat di danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. Bangkai 120 lumba-lumba sungai ditemukan mengambang di anak sungai Amazon sejak pekan lalu yang diduga para ahli disebabkan oleh kekeringan parah dan panas. REUTERS/Bruno Kelly

3 Oktober 2023 00:00 WIB

Seekor lumba-lumba mati terlihat di danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. Para peneliti yakin, permukaan sungai yang rendah selama kekeringan parah telah memanaskan air hingga mencapai suhu yang tidak dapat ditoleransi oleh lumba-lumba. REUTERS/Bruno Kelly
Seekor lumba-lumba mati terlihat di danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. Para peneliti yakin, permukaan sungai yang rendah selama kekeringan parah telah memanaskan air hingga mencapai suhu yang tidak dapat ditoleransi oleh lumba-lumba. REUTERS/Bruno Kelly

3 Oktober 2023 00:00 WIB

Para peneliti di Mamiraua Institute for Sustainable Development mengambil seekor lumba-lumba mati di danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. Bangkai lumba-lumba mulai ditemukan saat suhu air Danau Tefé mencapai 39 derajat Celcius (102 derajat Fahrenheit). REUTERS/Bruno Kelly
Para peneliti di Mamiraua Institute for Sustainable Development mengambil seekor lumba-lumba mati di danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. Bangkai lumba-lumba mulai ditemukan saat suhu air Danau Tefé mencapai 39 derajat Celcius (102 derajat Fahrenheit). REUTERS/Bruno Kelly

3 Oktober 2023 00:00 WIB

Para peneliti dari Mamiraua Institute for Sustainable Development berdiri dekat sejumlah lumba-lumba mati di danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. Ribuan ikan baru-baru ini mati di sungai Amazon karena kekurangan oksigen di dalam air. REUTERS/Bruno Kelly
Para peneliti dari Mamiraua Institute for Sustainable Development berdiri dekat sejumlah lumba-lumba mati di danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. Ribuan ikan baru-baru ini mati di sungai Amazon karena kekurangan oksigen di dalam air. REUTERS/Bruno Kelly

3 Oktober 2023 00:00 WIB

Para peneliti dari Mamiraua Institute for Sustainable Development meneliti seekor lumba-lumba mati di danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. REUTERS/Bruno Kelly
Para peneliti dari Mamiraua Institute for Sustainable Development meneliti seekor lumba-lumba mati di danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. REUTERS/Bruno Kelly

3 Oktober 2023 00:00 WIB

Pemandangan danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. REUTERS/Bruno Kelly
Pemandangan danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. REUTERS/Bruno Kelly

3 Oktober 2023 00:00 WIB