JK Yakin Pengumuman Pemenang Pilpres Tak Rusuh

Reporter

Senin, 21 Juli 2014 15:45 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) menerima pasangan capres Joko Widodo dan Jusuf Kalla di kediamana Puri Cikeas, Bogor, Jabar, Rabu 9 Juli 2014. ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut dua, Jusuf Kalla, yakin pengumuman hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum, Selasa, 22 Juli 2014, tidak akan diwarnai kericuhan. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir menjalankan aktivitasnya.

"Saya yakin tidak akan rusuh karena pengamanan dari kepolisian dan TNI luar biasa ketatnya," kata JK di kediamannya, Jalan Brawijaya 6, Jakarta Selatan, Senin, 21 Juli 2014.

JK percaya kekuatan kepolisian dan tentara bisa meredam bila ada pihak yang sengaja mengundang keributan. Lagi pula, kata JK, pihak yang hendak mengundang keributan tidak akan mendapatkan perlawanan dari siapa pun. "Karena kami sudah meminta semua tim maupun relawan tidak turun ke jalan. Jadi, kalau mau bentrok, dengan siapa?" katanya. (Baca juga: Relawan Jokowi-JK Emoh Geruduk KPU.)

Hasil rekapitulasi formulir C1 yang masuk ke KPU sudah mencapai 33 provinsi dengan total 133,6 juta suara. Pasangan Jokowi-JK meraih 53,16 persen suara, sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh 46,84 persen suara. Penghitungan suara ini akan diumumkan secara resmi oleh KPU pada Selasa besok.

Pengumuman rekapitulasi suara ini dikhawatirkan memantik kericuhan. Pasalnya, tim pemenangan dan relawan pasangan Prabowo-Hatta bakal memenuhi kantor KPU. Walaupun berdalih akan mengamankan pengumuman rekapitulasi suara, hingga kini mereka masih mengklaim bakal memenangi pemilu. (Baca juga: ISKA Minta Jokowi dan Prabowo Bersikap Negarawan.)

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyiapkan sekitar 35 ribu personel TNI untuk mengamankan pengumuman hasil penghitungan suara. Terdapat pula sekitar 23 ribu anggota pasukan cadangan yang juga siap siaga bila diperlukan. "Selasa pagi saya akan pimpin apel kesiapan pasukan cadangan tersebut sebagai tanda kesiagaan," kata Moeldoko.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan sudah menerjunkan sekitar 22.500 personel untuk bersiaga di kantor KPU. "Pengamanan akan kami bagi jadi empat ring atau lapis," kata Sutarman.

JK berharap pihak Prabowo-Hatta bisa menerima hasil rekapitulasi suara yang diumumkan KPU. Begitu pula dengan tim relawan dari kubunya diminta tetap bersyukur walaupun nanti hasilnya berbeda dengan perkiraan. "Ini bukan memenangi lotre, tetapi soal amanat rakyat," ucapnya.

TRI SUHARMAN











Terpopuler
KPK Diminta Selidiki Peran Ketua PN Karawang
Kasus Karawang, KPK Didesak Usut Agung Podomoro
Sidang Anas Urbaningrum Hadirkan Tujuh Saksi
Polri Siapkan 22.500 Aparat Amankan Pleno KPU

Advertising
Advertising

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

3 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

14 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

15 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

17 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

18 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

29 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

29 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

29 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya