Alasan Prabowo Surati Guru dan Pekerja Media

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 2 Juli 2014 14:43 WIB

Amplop berisi surat bergambar Prabowo Subianto yang ditujukan untuk guru SMAN 1 Bandung, Jawa Barat, Kamis 26 Juni 2014. Surat ini berisi tentang permohonan doa jelang pilpres dan janji kampanye. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya, membenarkan kabar bahwa timnya telah mengirim "surat cinta" kepada kalangan profesional, seperti pekerja media dan guru. (Baca: Karyawan TEMPO Dikirim 'Surat Cinta' Prabowo)

Alasannya, kata dia, Prabowo-Hatta ingin menyejahterakan dan menghargai para pekerja profesional. "Ke depan, akan ada ke petani dan ke nelayan," kata Tantowi ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 2 Juli 2014. (Baca: Sekolah Libur, Surat Prabowo Menumpuk di Semarang)

Menurut Tantowi, bila semua pekerja profesional dihargai, yang paling diuntungkan justru adalah para petani, yang saat ini sering diabaikan. Selama ini, kata dia, bantuan pemasaran pupuk, alat-alat kebutuhan tani, hingga hasil pertanian kurang dilakukan dengan sungguh-sungguh. (Baca: Surat Prabowo Sampai kepada Orang Mati)

Tantowi mengatakan pemaparan niat Prabowo menyejahterakan pekerja memang sengaja tidak disampaikan lewat siaran pers. Alasannya, dia takut substansi niat tersebut dikurangi atau berubah, sehingga tak sesuai dengan maksud awal. "Kebanyakan media kan partisan, memihak kubu sana," kata Tantowi.

Sebelumnya, para guru di pelbagai wilayah di Tanah Air mendapatkan surat pribadi dari calon presiden Prabowo Subianto. Surat Prabowo ke sekolah-sekolah dianggap melanggar aturan kampanye. Di Semarang, surat yang berisi permintaan dukungan menjadi presiden itu menumpuk di beberapa sekolah karena para guru sedang libur. Adapun aturan pemilu menyebutkan lembaga pendidikan tidak boleh dipakai sebagai ajang kampanye calon presiden.

Selain dikirim kepada para guru, surat itu ternyata juga menyasar pekerja media. Puluhan karyawan PT Tempo Inti Media Tbk mendapat "surat cinta" dari calon presiden nomor urut satu itu, Selasa, 1 Juli 2014. Surat itu berisi ajakan Prabowo agar karyawan Tempo memilihnya pada pemilihan umum presiden 9 Juli mendatang. "Saya akan maju capres, saya memohon doa dan restu Anda," demikian bunyi surat yang ditandatangani Prabowo pada 20 Juni 2014 itu.

Surat tersebut tak mencantumkan kalimat-kalimat yang menyudutkan Joko Widodo, calon presiden nomor urut dua, satu-satunya pesaing Prabowo. Surat hanya berisi ajakan dan janji Prabowo ihwal peningkatan kesejahteraan, pendidikan, dan perhatian kepada usaha kecil-menengah. "Saya akan berusaha sekuat tenaga memimpin Indonesia lebih sejahtera, bermartabat di mata dunia. Indonesia harus melangkah bersama. Dengan rendah hati, mohon dukungan Anda dan keluarga," ujar Prabowo melalui surat itu.

SUNDARI

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Piala Dunia 2014


Berita terpopuler lainnya:
Deddy Dores: Ahmad Dhani Harus Izin Ubah Lagu Queen
Bantahan Kampanye Hitam Jokowi Beredar di Rusun
Nemwont Resmi Gugat Pemerintah ke Arbitrase

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya