Ketua KPK Abraham Samad menyampaikan keterangan terkait penetapan tersangka Hadi Poernomo di Gedung KPK Jakarta (21/4). KPK resmi menetapkan Hadi Poernomo sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai mantan Dirjen Pajak terkait kasus dugaan korupsi permohonan keberatan wajib pajak Bank Central Asia 1999-2003. ANTARA/Wahyu Putro A
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan Prabowo Subianto salah mengutip ucapannya bahwa kebocoran negara mencapai Rp 7.200 triliun. Menurut dia, duit Rp 7.200 triliun itu merupakan potensi penerimaan yang seharusnya didapat negara.
"Bukan kebocoran. Potensi penerimaan yang seharusnya bisa didapat itu jadi tidak didapat. Beda dengan kebocoran," kata Abraham di kantornya, Selasa malam, 17 Juni 2014. Dia membenarkan nilai yang disampaikan Prabowo, yakni mencapai Rp 7.200 triliun.
Menurut Abraham, potensi penerimaan negara yang harus didapatkan Rp 1.000 hingga Rp 7.000 triliun itu bisa didapatkan bila sistem pengelolaan sumber daya alam diperbaiki. "Datanya masih estimasi," ujarnya.
Sebelumnya, saat debat capres di Hotel Gran Melia, Ahad, 15 Juni 2014 kemarin, Prabowo mengatakan adanya kebocoran anggaran negara hingga Rp 1.100 triliun. Bahkan, kata Prabowo, mengutip pernyataan Abraham yang disampaikan saat menjadi pembicara dalam rapat kerja nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di salah satu hotel di Ancol, Jakarta Utara, pada September 2013, kebocoran negara mencapai Rp 7.200 triliun.