PDIP Klaim Biaya Sendiri Kampanye Jokowi  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 3 Juni 2014 14:49 WIB

Seorang petugas berjalan di halaman Rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Jakarta (20/02). Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tjahjo Kumolo, mengatakan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di kawasan Taman Surapati sempat disadap, ada tiga alat penyadap yang diletakkan di tempat tidur, ruang tamu dan tempat makan yang berhasil ditemukan. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan gagasan memasangkan Joko Widodo dengan Basuki T. Purnama dalam pemilukada DKI Jakarta merupakan kesepakatan PDIP dengan Partai Gerindra. Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengatakan kedua partai membiayai sendiri calon masing-masing.

“Kami membiayai sendiri kampanye Jokowi, dan Gerindra membiayai sendiri kampanye Ahok,” kata Basarah, Selasa, 3 Juni 2014. Dia mengatakan pernyataan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, yang mengaku menyumbang dana sebesar Rp 52 miliar patut diwaspadai.

Dia mengatakan pihak yang ingin menyumbang Prabowo mesti hati-hati. Basarah beralasan, bisa jadi pemberian Prabowo dan Hashim kepada berbagai pihak akan diungkit lagi suatu hari nanti. (Baca: Adik Prabowo: 1,5 Tahun Dibohongi Jokowi)

Dalam konteks pemilukada DKI Jakarta, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menggerakkan seluruh anggota DPR dan DPRD DKI. Selain itu, PDIP mengerahkan kepala daerah untuk menjadi tim sukses Jokowi-Ahok. Menurut Basarah, kepala daerah ini tak hanya turun secara fisik, tetapi juga mengeluarkan dana yang tidak sedikit.

“Klaim Hashim membiayai kampanye Jokowi-Ahok adalah sekadar khayalan,” katanya. Basarah mengatakan Hashim sedang berambisi merebut kekuasaan untuk menjadikan Prabowo presiden. Dalam pemilukada DKI Jakarta, kader Gerindra tak terlihat aktif memperjuangkan kemenangan Jokowi-Ahok.

Kemarin Hashim Djojohadikusumo mengklaim bahwa dirinya dalam 1,5 tahun terakhir dibohongi oleh Jokowi. Hashim merasa dibohongi karena Jokowi tetap mencalonkan diri menjadi presiden meski dirinya sudah mendanai biaya kampanye saat pemilihan gubernur dua tahun silam.

"Saya sudah dibohongi Jokowi selama 1,5 tahun. Yang membiayai dana kampanye dia itu saya, 90 persen lebih. Jokowi sepekan datang ke kantor saya 1-2 kali. Datang terus, dia bilang yang bisa menyediakan dana cuma saya," katanya.

Hashim mengatakan Jokowi terus-menerus datang ke kantornya tiap pekan selama 2-3 bulan. Ia mengaku sudah menghabiskan dana Rp 52,5 miliar untuk kampanye Jokowi dalam pemilihan gubernur.

WAYAN AGUS PURNOMO





Berita utama
PDIP Tuding Duit Hashim untuk Iklan Prabowo
KPK Cegah Teman Dekat Ibas Yudhoyono
Hashim: Prabowo Temperamental, tapi...








Advertising
Advertising

Berita terkait

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

3 jam lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

6 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

10 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

10 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

11 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

12 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

12 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

13 jam lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

14 jam lalu

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

Selain menargetkan upacara HUT Kemerdekaan di IKN, Jokowi berencana mulai berkantor di ibu kota baru mulai Juli mandating

Baca Selengkapnya

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

14 jam lalu

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

Jokowi masih menggodok nama-nama calon anggota pansel calon pimpinan dan dewan pengawas KPK

Baca Selengkapnya