TEMPO.CO, Surabaya - Setelah Dahlan Iskan gagal maju sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat, pendukung Dahlan di Rumah Dahlan Iskan (RDI) menjadi rebutan dua kubu bakal calon presiden, Prabowo Subianto maupun Joko Widodo.
Pengurus RDI, Tomy Cahyo Gutomo, mengakui tawaran itu datang sejak Dahlan dipastikan gagal nyapres. "Upaya untuk mendapat dukungan itu datang dari dua kubu, sampai sekarang," kata Tomy pada Tempo, Kamis, 29 Mei 2014.
Namun, Rumah Dahlan menolak semua tawaran tersebut. Menurut Tomy, Rumah Dahlan tidak akan digerakkan untuk dukungan dan aktivitas politik setelah Dahlan tidak dicalonkan. "Kalau nggak Dahlan Iskan, nggak usah beraktivitas politik," kata Tomy.
Hal itu juga merujuk pada pernyataan Dahlan yang mengatakan bahwa dirinya tidak akan menjual para pendukungnya untuk jabatan politis. Kalaupun Dahlan menentukan dukungannya, ia tidak akan membawa gerbong RDI.
Ini lantaran Rumah Dahlan sejak awal didirikan untuk mengantarkan Dahlan Iskan maju sebagai calon presiden melalui Konvensi Partai Demokrat. Hampir di seluruh desa dan kecamatan di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur membentuk RDI. Tomy mengklaim jumlah pendukung bisa mencapai lima juta orang di Jawa Timur.
Kendati memenangkan perhelatan konvensi, tapi ternyata Partai Demokrat tidak mengajukannya sebagai bakal calon presiden ataupun wakil presiden. "Secara moral, kami nelangsa, tidak puas konvensi ending-nya begini," kata Tomy.
Tapi para pendukung Dahlan mengaku tidak bisa berbuat apa pun dan menerima keputusan tersebut dengan rasional. "Mau marah nggak ada gunanya, DI nggak akan jadi capres, gerbong sudah berjalan," ujarnya.
Dahlan, menurut Tomy, belum pernah memberikan pernyataan resmi mengenai dukungannya kepada salah satu pasangan calon presiden. Masing-masing calon memiliki kelebihan dan kelemahan. Karenanya, Dahlan mempersilakan para pengurus, anggota, dan relawan RDI untuk menentukan pilihan sendiri.
Rumah Dahlan, kata Tomy, akan tetap ada sebagai sebuah wadah aktivitas sosial Dahlan Iskan.
Ketua Pengurus RDI, Gempur Santoso, menambahkan pihaknya memang belum mengetahui apakah Dahlan masih akan berpolitik. Tapi kepada Gempur, Dahlan pernah menyampaikan akan mengembangkan listrik energi nitrogen yang tidak merusak ozon. "Tapi apakah itu berarti beliau tidak mikir politik, kami tidak tahu," kata Gempur.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler
Agung Laksono Gantikan Suryadharma Ali
Kerapatan Layar LG G3 Mencapai 538 Piksel
Pembangunan Smelter Freeport Dimulai di Kuartal II
Kejutan Berlanjut, Serena Tergulung
Susun Daftar Harta, Chairul Tanjung Bentuk Tim
Berita terkait
Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini
47 hari lalu
Ruas tol Sedyatmo yang terhubung dengan pintu masuk Bandara Sekarno-Hatta mengalami banjir kemarin. Banjir ke bandara pernah berkali terjadi.
Baca SelengkapnyaCatatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif
18 Februari 2024
Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?
Baca SelengkapnyaPolitik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014
1 November 2023
Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaFakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan
20 Oktober 2023
Ternyata biji pepaya memiliki manfaat bagi tubuh. Meski bisa dikonsumsi, sebaiknya tetap diperhatikan dalam mengkonsumsinya.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina
14 September 2023
Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.
Baca SelengkapnyaDahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK
14 September 2023
Dahlan Iskan mendatangi gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi LNG Pertamina.
Baca SelengkapnyaKPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini
14 September 2023
Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan akan diperiksa oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi jual beli LNG oleh Pertamina pada hari ini.
Baca SelengkapnyaEks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini
14 September 2023
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan akan dijadwalkan pemeriksaan pada Hari ini terkait kasus dugaan korupsi LNG PT Pertamina 2011-2014
Baca SelengkapnyaKalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca Selengkapnya