Ketua Umum MUI, Din Syamsudin (kiri) bersama menerima Menteri Agama dan juga Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali sebelum melakukan pertemuan tertutup, di Gedung MUI, Jakarta, (21/4). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Solo - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengaku risau dengan maraknya kampanye hitam yang bertebaran menjelang pemilihan presiden. Dia mengatakan bahwa merebaknya kampanye hitam menghalangi hak masyarakat untuk mengetahui visi dan misi calon pemimpinnya.
Hal itu dikatakan setelah tablig akbar yang dihadiri oleh puluhan ribu warga Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Solo, Selasa, 27 Mei 2014. Menurutnya, kampanye hitam tersebut banyak ditemukan di sosial media. "Tidak jarang menyinggung hal-hal yang berbau suku, agama, ras, dan antargolongan," katanya.
Kondisi tersebut membuat tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi sibuk melawan kampanye hitam. "Mereka tidak punya waktu lagi untuk memaparkan visi dan misinya," katanya. Bahkan, dia menilai dua pasangan calon dan pendukungnya terlibat aksi saling balas.
Menurut Din, fenomena tersebut sangat merugikan masyarakat sebagai pemilih. Alasannya, pemilih memiliki hak untuk mengetahui program-program yang hendak dibawa oleh calon pemimpinnya. "Hak masyarakat menjadi terabaikan," katanya.
Dia mengimbau kepada semua pasangan beserta pendukungnya untuk segera menghentikan serangan kampanye hitam. "Kalau memang ada sesuatu yang diyakini benar, selesaikanlah secara hukum," katanya. Sebab, penyebaran melalui media sosial hanya akan menjadi fitnah yang tidak produktif bagi demokrasi.
Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo
2 hari lalu
Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti buka suara terkait jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apa katanya?
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya
2 hari lalu
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya
Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.