SBY Beberkan Ada Janji Capres Bahayakan Negara

Reporter

Editor

Anton William

Rabu, 7 Mei 2014 11:40 WIB

Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono berjalan saat upacara penyambutan tamu negara di lapangan upacara Royal Horse Guard Parade bersama Pangeran Philip di London, Inggris, (31-10). REUTERS/Oli Scarff/pool

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ada calon presiden yang menebar janji-janji kampanye yang berpotensi membahayakan negara. Menurut dia, janji seperti itu bisa menyakiti masyarakat dan mengganggu kestabilan negara. "Janji kampanye selama ini ada yang berbahaya," katanya melalui kanal Suara Demokrat di YouTube, Senin, 5 Mei 2014.

Salah satu janji kampanye berbahaya itu, kata SBY, berkaitan dengan rencana mengambil alih aset dari tangan asing. Menurut dia, ini adalah contoh janji muluk-muluk tapi efektif mencitrakan calon presiden tersebut sebagai pemimpin yang berani dan tegas.

Jika janji ini akhirnya dilaksanakan, SBY melanjutkan, Indonesia akan dituntut banyak pihak di pengadilan arbitrase. Menurut dia, tuntutan ini akan berdampak besar bagi negara karena akan mengganggu iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi. Dia dengan tegas menolak calon presiden yang mengkampanyekan pengambilalihan aset. "Saya tidak akan mendukung capres yang janji kampanyenya membahayakan negara," ujar SBY. (Baca: Pengamat Nilai Janji Kampanye SBY-Boediono Lebih Realistis)

SBY mengatakan, ada juga calon presiden yang berjanji akan kembali menggunakan Undang-Undang Dasar 1945 sebelum dilakukan perubahan. Dengan perubahan konstitusi ini, kata dia, Majelis Permusyawaratan Rakyat bakal memegang kendali pemerintahan dan pemilihan langsung ditiadakan. Menurut dia, pelaksanaan janji kembali ke UUD 1945 ini mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. "Apakah tidak akan mengganggu politik?"

Menurut SBY, para calon presiden seharusnya membuat janji kampanye yang bisa dilaksanakan. Janji kampanye yang tidak diukur dengan baik, dia menuturkan, berpotensi menipu masyarakat. Kalaupun janji itu dijalankan, ada risiko tinggi yang membahayakan negara. "Kampanye berlebihan yang menipu rakyat." (Baca: Mega dan SBY Masih Jadi Tokoh Kunci Pilpres 2014)

ANTON WILLIAM

Terpopuler:
Foto Seksi Maria Renata Disorot Media Australia
Jokowi Datang, Kepala Sekolah Renggo Pingsan
Briptu Eka: I Love You, My Hubby
Mahasiswa Indonesia di Australia Tolak Prabowo

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya