Belum Jadi Presiden, Jokowi Sudah Dirongrong Buruh

Reporter

Kamis, 1 Mei 2014 11:30 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, saat meresmikan lapangan mini soccer dan Jembatan Taman Kota Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat (25/4). Di sela-sela acara, Jokowi menegaskan deklarasi calon Wakil Presidennya akan dilakukan di tempat yang menjadi simbol perjuangan, keberhasilan dan kebesaran masa lalu. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 25 buruh yang tergabung dalam Komite Aksi Perempuan mendatangi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pagi ini. Mereka menyampaikan aspirasi mengenai hak buruh perempuan, khususnya pekerja rumah tangga dan buruh migran, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 60 menit dengan calon presiden dari PDI Perjuangan tersebut.

Para buruh itu menyatakan kondisi mereka makin buruk, seiring hak-hak normatif pekerja yang makin lemah. Selain itu, menurut mereka, status pekerja perempuan juga banyak yang kontrak. Untuk buruh perempuan di sektor nonformal, seperti PRT dan buruh migran, masalah yang sering muncul adalah masih banyak pelanggaran dalam perlindungan hak kesehatan serta upah yang minim.

"Kenaikan upah buruh tidak diikuti dengan kenaikan upah PRT. Kami menuntut agar ada pengakuan PRT sebagai pekerja dan ada libur. Karena itu, kami mendesak agar UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga perlu disahkan supaya ini menjadi sebuah alat perubahan," kata salah satu perwakilan KAP, Listiyowati, saat bertemu Jokowi, Kamis, 1 Mei 2014. (Baca: Ketimbang Demo, Jokowi Usul Buruh Beli Ambulans).

Selain itu, mereka juga menuntut hak cuti haid, cuti melahirkan, fasilitas bekerja pada malam hari, jaminan keselamatan dan keamanan, penyediaan pojok ASI, serta gaji tunjangan tanpa diskriminasi. "Selama ini banyak hak kami yang masih terbengkalai, seperti hak kesehatan reproduksi," katanya.

Jokowi menyatakan masalah buruh tak pernah selesai karena persoalan dasarnya belum tertangani. Menurut dia, ada tiga hal utama yang harus disediakan, yaitu kerja layak, upah layak, dan hidup layak.

"Kita ini masih banyak problem yang belum tertangani dengan baik karena UU belum ada. Yang penting kita sudah menangkap masalahnya. Saya kira tuntutannya tidak selangit. Wajar saja," katanya. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi memang penting, tapi yang diperlukan adalah pemerataan.

ANANDA TERESIA


Berita lain:
Tersangka Pelecehan di JIS Korban Sodomi Buron FBI
Ayah-Ibu Korban JIS Silang Pendapat
Cawapres Jokowi Muncul di Twitter
Dua Pria Tersangka JIS Pernah Berhubungan Seks
Dituduh Teroris, Diplomat RI Diciduk Polisi Ceko











Advertising
Advertising

Berita terkait

Tak Hanya Tom Lembong, 4 Mendag Era Jokowi Ini Juga Impor Gula Besar-Besaran

11 jam lalu

Tak Hanya Tom Lembong, 4 Mendag Era Jokowi Ini Juga Impor Gula Besar-Besaran

Selain Tom Lembong, 4 Menteri Perdagangan era Jokowi ini juga mengimpor gula secara besar-besaran.

Baca Selengkapnya

GSN Disebut Akan Bantu Eksekusi Kebijakan Strategis Pemerintahan Prabowo

12 jam lalu

GSN Disebut Akan Bantu Eksekusi Kebijakan Strategis Pemerintahan Prabowo

Utje mengatakan bahwa hampir seluruh relawan Presiden ke-7 Jokowi dan Presiden Prabowo akan bergabung ke Gerakan Solidaritas Nasional atau GSN.

Baca Selengkapnya

Survei Kawula17 Ungkap Penyebab Nilai Kinerja Jokowi Merosot Menjelang Lengser

13 jam lalu

Survei Kawula17 Ungkap Penyebab Nilai Kinerja Jokowi Merosot Menjelang Lengser

Sigi Kawula17 menunjukan bahwa dari rentang nilai 1-10, nilai kinerja Jokowi merosot dari 5,7 di Q2 2024 menjadi 5,4 di Q3 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Relawan Jokowi dan Prabowo-Gibran Masuk ke Gerakan Solidaritas Nasional

14 jam lalu

Ratusan Relawan Jokowi dan Prabowo-Gibran Masuk ke Gerakan Solidaritas Nasional

GSN akan dihuni oleh ratusan organisasi maupun relawan pendukung Jokowi dan Prabowo-Gibran. Organisasi ini juga bakal dipimpin oleh Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Wacana Projo Menjelma Jadi Partai, Jokowi: Terserah Projo

14 jam lalu

Wacana Projo Menjelma Jadi Partai, Jokowi: Terserah Projo

Kongres ketiga Projo dijadwalkan berlangsung pada Desember 2024. Di situ, Projo akan menghimpun aspirasi masyarakat untuk menentukan arah ke depan.

Baca Selengkapnya

Kelompok Pengacara dan Profesional Dukung Ridwan Kamil-Suswono, akan Mengawal sampai MK

15 jam lalu

Kelompok Pengacara dan Profesional Dukung Ridwan Kamil-Suswono, akan Mengawal sampai MK

GPN RI menyatakan akan mengawal kemenangan Ridwan Kamil-Suswono dalam satu putaran di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Nilai Program PTSL di Jakarta Belum Maksimal

19 jam lalu

Pramono Anung Nilai Program PTSL di Jakarta Belum Maksimal

Pramono Anung mengatakan program PTSL dianggap sebagai solusi untuk memberi jaminan kepada warga soal kepemilikan tanah

Baca Selengkapnya

Ditetapkan Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula, Ini Rekam Jejak Tom Lembong

22 jam lalu

Ditetapkan Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula, Ini Rekam Jejak Tom Lembong

Tom Lembong pernah menjadi menteri dan penulis pidato Jokowi, kemudian sebagai tim pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar saat Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

23 jam lalu

Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

Dekan FISIP Unair keberatan dengan diksi yang dipilih oleh BEM FISIP Unair untuk membuat karangan bunga.

Baca Selengkapnya

Usai Didukung Projo, Ridwan Kamil Berharap Bisa Segera Bertemu Jokowi

23 jam lalu

Usai Didukung Projo, Ridwan Kamil Berharap Bisa Segera Bertemu Jokowi

Ridwan Kamil menjabarkan, bukti Jokowi mendukung pasangan Rido, yakni mengizinkan serta mengirim Projo untuk mendeklarasikan dukungan secara terbuka

Baca Selengkapnya