Projo Pastikan Berisi Kader PDIP Berkualitas  

Reporter

Editor

Anton William

Senin, 17 Februari 2014 15:28 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Simpatisan dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang membentuk kelompok Pro-Jokowi (Projo) membantah anggapan sejumlah elite PDIP, yang mengungkapkan bahwa mereka bukanlah kader partai berlambang banteng moncong putih. Koordinator Nasional Projo, Budi Arie Setiadi, mengatakan para aktivis Projo memiliki kartu tanda anggota PDIP. Bahkan, sebagian pernah ditugaskan partai baik sebagai pengurus partai maupun calon anggota legislatif.

Budi menyebutkan salah satu pendukung Projo adalah tokoh nasionalis dari Jawa Tengah, Gunawan Wirosarojo, yang pernah menjabat Ketua PDIP periode 2000-2005, bagian dari kepengurusan pertama PDIP setelah dideklarasikan pada 1999. “Masih banyak tokoh lain yang bergabung ke Projo,” kata Budi kepada Tempo, Senin, 17 Februari 2014.

Mantan Wakil Ketua PDIP DKI Jakarta ini menjelaskan kader adalah anggota resmi partai yang sudah mengikuti serangkaian pelatihan dan teruji dalam sejumlah penugasan dari partai. Status sebagai kader partai tak bisa hilang hanya karena dia tak lagi memiliki jabatan dalam partai atau menjadi anggota Dewan.

Budi menanggapi tekanan sejumlah petinggi PDIP terhadap Projo, terutama yang dilancarkan akhir pekan lalu. Pada Ahad, 16 Februari 2014, Wakil Sekretaris PDIP Hasto Kristianto menilai para aktivis Projo bukanlah kader partainya. Karena itu, Projo diminta tak menggunakan simbol dan atribut PDIP. Sebelumnya, Ketua PDIP Puan Maharani juga menyatakan Projo bukan gerakan dari kelompok internal PDIP.

Ketua PDIP Bambang Wuryanto pun meminta Projo belajar soal pengkaderan partai dan menyingkirkan kepentingan pribadi. “Kader PDIP jangan nggege mangsa (tergesa-gesa) menuntut pendeklarasian nama calon presiden dan wakil presiden,” ujarnya, Ahad, 16 Februari 2014. (Baca: Jawaban Jokowi Soal Capres)

Ketua PDIP yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Sidarto Danusubroto, tak mau mengomentari pernyataan miring sejumlah petinggi PDIP terhadap Projo. Ia mengakui Projo tak jarang menyampaikan aspirasi secara vulgar. Namun, menurut dia, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tak pernah mempersoalkan aksi Projo. “Tak ada perintah dari Bu Mega agar menekan atau memberi sanksi kepada aktivis Projo,” katanya. (Baca: Mega Tak Pernah Persoalkan Projo)

Menurut dia, dalam rapat-rapat pengurus pusat Mega tak pernah mengeluhkan gerakan Projo dan kelompok pendukung Gubernur DKI Joko Widodo yang lain. Sidarto menuturkan Mega lebih banyak diam lantaran hubungannya dengan Jokowi memang sangat baik. Menurut Sidarto, mereka tak pernah melewatkan satu pekan tanpa bertemu. “Entah makan bersama atau diskusi.”

JOBPIE SUGIHARTO

Berita lain:
Kunjungi Korban Kelud, Ini Kereta Ani Yudhoyono
Cinta Penelope Diajak Nikah Siri Ustad Hariri
Kantor Dikosongi, Wali Kota Risma Bersiap Mundur?
2 Remaja Ganggu Pengamanan Kunjungan SBY ke Kelud
Sambut SBY, Fasilitas Pengungsi Kelud 'Dihias'

Berita terkait

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

2 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

2 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

2 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

3 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

4 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

5 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

5 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

5 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

6 jam lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya