PAN Ingin Pilgub NTB 2024 Diikuti Hanya Dua Pasang Calon, Apa Alasannya?
Reporter
Antara
Editor
Sapto Yunus
Senin, 24 Juni 2024 20:24 WIB
Menanggapi wacana dua pasangan calon di Pilkada NTB, Ketua DPW PKB NTB Lalu Hadrian Irfani mengaku semua masih dinamis meski dia tidak memungkiri rencana itu bisa saja terjadi. Sebab, bila melihat dari polarisasi paket-paket pasangan calon gubernur dan wakil gubernur serta arah dukungan partai-partai yang ada saat ini, sudah mulai terlihat mengerucut.
"Ini kan sudah mulai terpecah partai-partai, sudah mulai kelihatan mengerucut. Contoh PAN, Demokrat sudah menyatakan ke Iqbal, belum lagi Gerindra bergabung dan saya rasa KIM semua ke situ. Sisanya partai-partai non KIM ini ada PKB dan Nasdem. Maka melihat kondisi ini, kursi PKB sangat menentukan," ucapnya.
Menurut dia, PKB sangat menentukan karena memiliki 6 kursi di DPRD NTB, sedangkan Nasdem hanya 4 kursi. Jika Nasdem bergabung dengan PKS dengan mengusung Zulkieflimansyah-Suhaili (Bang Zul-Abah Uhel), jumlah kursinya masih kurang, karena hanya memiliki kecukupan 12 kursi, sedangkan untuk bisa mengusung calon dibutuhkan 13 kursi.
Karena itu, kata dia, apabila PKB bergabung dengan PKS, maka jumlah kursi menjadi cukup. Dengan demikian Pilkada NTB akan diikuti tiga pasang calon. Namun, bila itu tidak terjadi, maka otomatis kemungkinan Pilkada NTB akan diikuti dua pasangan calon. "Maka melihat kondisi ini, kursi PKB sangat menentukan," katanya.
Pilkada NTB berpeluang diikuti sejumlah pasangan di antaranya Lalu Muhamad Iqbal yang akan berpasangan dengan Indah Dhamayanti Putri, Sitti Rohmi Djalilah menggandeng Musyafirin, Zulkieflimansyah berpasangan dengan Suhaili FT, serta Lalu Gita Ariadi menggandeng Sukiman Azmy. Namun sejauh ini belum ada yang sudah mendapatkan partai koalisi.
Pilihan editor: DPW Nasdem Usulkan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta, Surya Paloh Belum Beri Keputusan